ACT: Setiap Hari Ada Pengungsi Rohingya Meninggal

Reporter

Kamis, 7 September 2017 23:00 WIB

Seo orang pria Rohingya menggendong wanita lansia saat melewati area persawahan setelah berhasil melewati perbatasan Myanmar-Bangladesh di Teknaf, Bangladesh, 1 September 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemasaran Digital Terintegrasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Hafit Timor Mas'ud mengatakan kondisitnis Rohingya yang menyelamatkan diri masih berada dalam kondisi yang menyedihkan. Mereka kekurangan makanan, pakaian, dan hidup dalam kondisi memprihatinkan.

"Kondisinya (pengungsi Rohingya) masih sangat menyedihkan, banyak dari mereka menuju pengungsian untuk menyelamatkan diri," kata Hafit di kantornya di Menara 165 Office Tower, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Kamis, 7 September 2017.

Baca juga: Menlu Retno Marsudi: Pengungsi Rohingya Butuh Tenda

ACT adalah lembaga kemanusiaan yang melakukan misi kemanusiaan di kamp-kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh maupun Myanmar. Ada sekitar 30 relawan ACT yang bekerja di kamp pengungsian Kanzarpara, Bangladesh, dan 2 relawan di Rakhine State, Myanmar.

Hafit mengatakan para pengungsi melarikan diri menuju perbatasan Bangladesh-Myanmar sejak kekerasan kembali melanda mereka. Jumlahnya mencapai 123 ribu orang. Mereka datang ke pengungsian dengan kondisi lemah, pakaian compang-camping, dan kekurangan makan. Tak ada bekal yang mereka bawa, karena harta benda dan rumah-rumah mereka habis dibakar.

"Mereka melintasi hutan-hutan, sungai. Kalau hujan, kehujanan, kalau panas kepanasan," kata Hafit.

Tiba di pengungsian pun tidak lantas membuat keadaan menjadi mudah. Dari laporan relawan ACT di Kamp Kanzarpara, setiap hari ada sekurangnya 10 pengungsi meninggal, terutama anak-anak, perempuan, dan lansia. Ini disebabkan kondisi buruk yang dialami pengungsi. Mereka banyak yang sakit, kekurangan gizi, maupun tidak ada susu untuk balita.

Presiden ACT Ahyudin mengatakan relawan ACT bergerak cepat mendistribusikan kebutuhan paling mendesak bagi pengungsi Rohingya. "Kemarin ada 10 ribu paket nasi biryani dari Indonesia untuk ribuan Rohingya yang baru saja datang menyeberangi Sungai Naf," kata Ahyudin dalam video pernyataannya di ruang Media Center for Rohingya Crisis, Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

18 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya