KAMMI Gelar Aksi di 50 Titik Se-Indonesia Kecam Tragedi Rohingya  

Reporter

Kamis, 7 September 2017 10:24 WIB

Sejumlah aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) membawa poster saat berunjukrasa di perempatan vetaran, Malang, Jawa Timur, Rabu (1/8). ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) akan berunjuk rasa serentak di 50 titik di seluruh Indonesia sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Rohingya di Myanmar, Kamis siang, 7 September 2017. Mereka mengecam pembunuhan yang terjadi di Rakhine, Myanmar, terhadap etnis Rohingya.

“Kami sudah menginstruksikan semua cabang KAMMI di berbagai daerah, mulai cabang Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, hingga Surabaya,” kata koordinator lapangan unjuk rasa untuk Rohingya, Bayu Anggara, saat dihubungi Tempo di Jakarta, Kamis. “Untuk Jabodetabek dipusatkan di Jakarta, walaupun akan ramai, kami pastikan ini tetap aksi damai.”

Baca juga: Dikepung Aksi Bela Rohingya, Staf Kedubes Myanmar Bingung Pulang

Sejumlah unjuk rasa merespons tragedi kemanusiaan di Myanmar terus digelar. Pada Sabtu, 2 September 2017, kelompok masyarakat yang menamakan diri Masyarakat Profesional bagi Kemanusiaan Rohingya berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Myanmar. Lalu, pada Selasa, 5 September, aksi digelar kelompok masyarakat yang menamakan diri Aliansi Anak Bangsa untuk Kemanusiaan dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia.

Bayu mengatakan khusus untuk Jakarta, pengunjuk rasa berjumlah 200 orang. “Rencana awal itu titik kumpulnya di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, tapi karena tidak diizinkan Kepolisian Daerah Metro Jaya, akhirnya titik kumpul digeser ke Taman Menteng, Jakarta Pusat,” ucapnya. Massa unjuk rasa, ucap dia, akan memulai aksi pada pukul 14.00 WIB.

Dari Taman Menteng, kata Bayu, massa unjuk rasa akan melakukan long march ke depan Kedutaan Besar Myanmar, Jalan H Agus Salim, Jakarta Pusat. “Kalau massa masih kuat, akan dilanjutkan lagi ke depan gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan,” katanya.

Ketua Umum PP KAMMI Kartika Nur Rakhman mengatakan tragedi di Rakhine merupakan kejahatan luar biasa yang harus segera dihentikan masyarakat internasional. “Apa yang terjadi di sana merupakan tahapan menuju genosida etnis Rohingya, atas laporan dari International State Crime Initiative (ISCI) Queen Mary University of London,” ujarnya.

Rakhman berharap dunia internasional bisa terus memberi tekanan terhadap Myanmar agar pembunuhan terhadap warga Rohingya dihentikan. "PBB dan ASEAN harus punya solusi konkret terhadap konflik,” tuturnya.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

27 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya