AKIM Sasar Empat Isu Dasar Atasi Derita Rohingya di Myanmar

Reporter

Rabu, 6 September 2017 04:54 WIB

Sejumlah wanita muslim Rohingya membantu rekannya menaiki pematang sawah saat melintasi kali setelah berhasil melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, 1 September 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pelaksana Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) M. Ali Yusuf, mengatakan organisasinya akan bekerja secara konkret dalam membantu penanganan konflik dan kemanusiaan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar. Hal ini akan dilakukan dengan pendekatan humanitarian diplomacy yang akan menyasar pada empat isu dasar.


“Pendekatan akan menyasar empat isu dasar yaitu kesehatan, pendidikan, mata pencaharian, dan pemenuhan layanan dasar,” ungkap Ali dalam siaran pres AKIM, pada 5 September 2017.


Baca juga: Rohingya, Minoritas yang Paling Dipersekusi di Dunia


Ali menjelaskan program tersebut merupakan bagian dari soft diplomacy. Pendekatan ini dianggap selalu bisa diterima oleh Pemerintah Union Myanmar dalam membantu mengatasi dampak konflik sosial yang terjadi.


Dia juga mengatakan saat ini negara yang masih dapat diterima adalah Indonesia. “Saat ini satu-satunya negara yang masih dan dapat diterima oleh Pemerintah Myanmar adalah Indonesia,” ujar dia.


Advertising
Advertising

Ali juga menjelaskan AKIM bersama entitas masyarakat lain terus berupaya untuk memberikan pelayan kemanusiaan bagi etnis Rohingya yang melakukan migrasi ke Indonesia. Hal itu dilakukan karena Indonesia belum meratifikasi konvensi 1951 soal pengungsi.


Selanjutnya, Ali mengatakan AKIM menghimbau semua pihak merespon dengan tepat dan menahan diri terhadap upaya provokatif. Hal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan masyarakat sipil serta melakukan usaha dan strategi yang dapat mempercepat terwujudnya rekonsiliasi antara komunitas Rohingya dan Rakhine.


“Dalam menyelenggarakan bantuan kemanusiaan, kami melakukan pendekatan secara inklusif dan perjanjian konstruktif kepada komunitas Rohingya dan Rakhine, karena hakikat keduanya sama-sama hidup dalam kemiskinan dan sebagai korban konflik,” kata Ali.


Ali juga menghimbau kepada seluruh pihak dalam proses penggalangan dana untuk tidak mengeksploitasi secara berlebihan gambar korban atas konflik tersebut. Dia menjelaskan hal itu dapat menggangu nilai-nilai kemanusiaan yang ada.


“Dalam proses penggalangan dana untuk tidak mengeksploitasi secara berlebihan gambar korban yang mengganggu nilai-nilai kemanusiaan,” ujar dia.


SYAFIUL HADI

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

21 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya