Pengacara Pertanyakan Kerugian Negara Korupsi Gubernur Papua

Reporter

Senin, 4 September 2017 15:53 WIB

Ilustrasi korupsi

TEMPO.CO, Jakarta - Penasehat hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Yanceu Salambauw mempertanyakan kerugian negara yang ditimbulkan oleh kliennya yang sedang diperiksa Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Menurut Yanceu, penyidik hingga kini belum bisa menyebutkan besarnya potensi kerugian negara.



Semestinya, ujar Yanceu, penyidik sudah mengantongi angka potensi kerugian negara. Apalagi penanganan kasus itu sudah memasuki penyidikan. "Dapatkan dulu bukti kerugian negara baru diperiksa, bukan dibalik," kata Yanceu di Jakarta, Senin, 4 September 2017. Alasannya adalah putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 25 Tahun 2016.

Baca:
Bareskrim Polri Akan Periksa Gubernur Papua Senin ...
Kamis, Bareskrim Panggil Gubernur Papua Soal Korupsi ...

Dalam putusan itu, kata dia, salah satu isinya menyatakan kasus korupsi selain dengan tangkap tangan harus juga ada bukti kerugian negaranya. "Kalau Bareskrim punya cara lain silakan, asal dilakukan dalam koridor hukum," ucapnya.

Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe sehubungan dengan dugaan korupsi pengelolaan anggaran Pemerintah Provinsi Papua tahun 2014-2017. Polisi menduga ada penyelewengan dana beasiswa pelajar Papua.

Dana yang mestinya untuk pendidikan disinyalir terserap untuk kepentingan lain. Meski demikian, Bareskrim menyatakan saat ini status Gubernur Lukas masih saksi.

Baca juga:
Ridwan Kamil Tak Keberatan Bandung Menampung ...
Novel Baswedan: Saya Baik-baik Saja dengan Aris Budiman

Yanceu menyatakan Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Papua memberikan opini baik terhadap Pemprov Papua sepanjang 2014-2016. Menurut dia, pada 2014 Pemprov mendapatkan opini wajar dengan pengecualian.

Lalu pada 2015 dan 2016 BPK memberikan opini wajar tanpa pengecualian. "Jadi kami melihat perkara ini biasa saja tidak ada istimewanya," kata Yanceu.



ADITYA BUDIMAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

23 Agustus 2023

Kejati Tetapkan Tersangka Baru Korupsi Dana Sekretariat DPRD Papua Barat

Kejati Papua Barat sebelumnya telah menahan FKM mantan Sekretaris DPR pada Kamis malam, 27 Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

17 April 2022

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

Pemerintah Provinsi Papua akan memulangkan 142 mahasiswanya yang kuliah di luar negeri karena tidak menyelesaikan studi tepat waktu.

Baca Selengkapnya

Bappeda Papua Sebut Pemkot Akan Dapat Jatah Dana Otsus Lebih Besar

12 Desember 2021

Bappeda Papua Sebut Pemkot Akan Dapat Jatah Dana Otsus Lebih Besar

Pemkab dan Pemkot di Papua akan mendapatkan kewenangan pengelolaan dana otonomi khusus (otsus) lebih besar dari Pemprov.

Baca Selengkapnya

KPK-Fitra Sepakat Tingkatkan Pengawasan Anggaran Di Papua

20 Mei 2021

KPK-Fitra Sepakat Tingkatkan Pengawasan Anggaran Di Papua

KPK dan Seknas Fitra memberikan sejumlah rekomendasi yang harus dijalankan oleh Pemprov Papua dan Pemprov Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Kisruh Papua, Simak 4 Fakta Kejadiannya

30 Agustus 2019

Kisruh Papua, Simak 4 Fakta Kejadiannya

Berbeda dengan demonstrasi sebelumnya yang terkendali, kemarin cenderung anarkistis. Maka terjadilah Kisruh Papua di sejumlah wilayah.

Baca Selengkapnya

Pagu Dana Alokasi Khusus Fisik Papua 2019 Rp 4,991 Triliun

9 Februari 2019

Pagu Dana Alokasi Khusus Fisik Papua 2019 Rp 4,991 Triliun

Pagu Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun anggaran 2019 untuk pemerintah daerah di Provinsi Papua mencapai Rp 4,991 triliun.

Baca Selengkapnya

Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

7 Desember 2018

Respons Kemendagri soal Usulan Kenaikan Gaji Kepala Daerah

Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya mengusulkan agar pemerintah mengkaji remunerasi bagi kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

12 September 2018

Kasus Nur Mahmudi Ismail, Mantan Sekda Depok Hari Ini Diperiksa

Dua mantan pejabat Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail dan Harry Prihanto, dituduh merugikan negara Rp 10,7 miliar dalam korupsi proyek Jalan Nangka.

Baca Selengkapnya

Kejari Yogya SP3 Kasus Dana Purna Tugas 13 Mantan Anggota DPRD

3 November 2017

Kejari Yogya SP3 Kasus Dana Purna Tugas 13 Mantan Anggota DPRD

Dalam kasus dana purna tugas ini sebanyak 17 anggota DPRD Kota Yogyakarta periode 1999-2004 lainnya sudah menjalani hukuman.

Baca Selengkapnya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Diciduk KPK

25 Oktober 2017

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Diciduk KPK

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk Harianto diperiksa penyidik KPK di Polres Nganjuk.

Baca Selengkapnya