Pecat Ahmad Doli Kurnia, Idrus Marham Dinilai Tak Punya Adab

Reporter

Minggu, 3 September 2017 21:52 WIB

Ketua DPR Setya Novanto (kedua dari kiri) didampingi Sekjen Partai Golkar Idrus Marham (kedua dari kanan) tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, 14 Juli 2017. Setya Novanto terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan paket penerapan e-KTP. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Idrus Marham dituding tak punya adab politik terkait pemecatan kader Golkar Ahmad Doli Kurnia. Apalagi, pemecatan itu disampaikan dalam peluncuran buku Idrus Marham berjudul 'Keutamaan Jokowi'.

"Pemecatan Ahmad Doli Kurnia menunjukkan Idrus seperti politisi yang tidak punya adab politik," kata kader Golkar Sirajuddin Wahab, Minggu, 3 September 2017.

Baca juga: Idrus Marham Klaim Golkar Solid Setelah Memecat Ahmad Doli Kurnia

Doli dan Sirajuddin adalah rekan sesama kader Golkar yang menamakan diri Generasi Muda Partai Golkar. GMPG selama ini menuntut pergantian Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar karena menjadi tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP.

Sirajuddin mengatakan Idrus menyampaikan pemecatan sesaat setelah peluncuran buku 'Keutamaan Jokowi' di Gedung DPR, Jakarta, pada Rabu, 30 Agustus 2017. Dia mengingatkan peristiwa di 2014 saat Idrus memecat Agung Laksono dan pengurus Golkar lainnya yang sebagian besar pimpinan Kosgoro 1957. Saat itu, Agung mendukung Jokowi-JK sebagai pasangan Capres-Cawapres.

Baca juga: Yorrys Raweyai Curhat Soal Golkar dan Sanksi untuk Doli Kurnia

"Nah, sekarang dia memecat Doli dalam suasana memuja-muji Jokowi setinggi langit, dimana dalam Pilpres lalu dia menjelek-jelekkan Jokowi dan malah memecat pendukungnya," kata Sirajuddin.

Dia menuding puja-puji Idrus pada Jokowi karena ambisi besar untuk diangkat jadi menteri dalam isu reshuffle kabinet akhir-akhir ini. "Padahal dulu dia juga pernah mengatakan ke publik, bahwa dia hanya akan mau jadi menteri bila presidennya adalah Aburizal Bakrie," kata Sirajuddin.

Baca juga: Doli Kurnia Dipecat, Agung Laksono Minta Golkar Tetap Kompak

Pujian Idrus pada Jokowi juga dianggap aneh dan kontraproduktif. Sebab, jika bicara 'Keutamaan Jokowi', maka salah satunya adalah sikap Jokowi untuk tegas dan kuat dalam memberantas korupsi. Di sisi lain, kata Sirajuddin, Idrus saat ini menjadi orang yang sangat terdepan membela Setya Novanto yang sudah jadi tersangka korupsi megaskandal korupsi e-KTP di Golkar.

"Jadi, sekali lagi tampak dengan jelas, ada ketidak konsistenan dan kemunafikan antara pikiran, ucapan, dan tindakannya," kata Sirajuddin. Menurutnya, Idrus menghalalkan segala cara untuk hanya memenangkan kepentingan pribadi. "Golkar rusak citranya, merosot elektabilitasnya, dan dianggap bunker koruptor, Idrus tidak perduli dan merasa nyaman-nyaman saja," kata Sirajuddin.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

10 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

19 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

19 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

20 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

21 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

23 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

29 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

29 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

35 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya