Pendaki Sempat Tutupi CCTV Pemantau Kawah di Puncak Merapi

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 1 September 2017 20:10 WIB

Cuitan BPPTKG tentang larangan menaiki puncak Gunung Merapi dan stasiun pemantauan. Twitter/@BPPTKG

TEMPO.CO, Jakarta - Kamera pengawas pemantauan kawah Gunung Merapi sempat terganggu oleh ulah pendaki. Pendaki itu bahkan menutupi lensa kamera, Kamis, 31 Agustus 2017. Ulah para pendaki tersebut diunggah lewat akun Twitter Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi @BPPTKG.

"JANGAN DITIRU!Oknum pendaki naik di tower stasiun multiparameter di puncak Merapi kemudian menutupi cctv kawah, mengganggu alat pantau," cuit akun tersebut pada 31 Agustus 2017.

Padahal jika kamera itu terganggu, data-data di pusat monitoring di kantor BPPTKG bisa berubah."Iya, itu terjadi karena ada pendaki yang mendekati cctv yang kami letakkan untuk pengawasan kawah," kata Kepala Seksi Merapi, BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso, Jumat, 1 September 2017.

Jika kamera pemantau itu terganggu lama, maka bisa jadi pihak pemantau kecolongan jika ada aktivitas yang mengarah ke erupsi. Data-data yang diolah pun berubah.


Baca juga: Jalur Pendakian Baru Merapi Lewat Klaten Dibuka Mei 2017

Menurut Agus, para pendaki Merapi hanya dibolehkan sampai di pos Pasar Bubrah saja. Kondisi bebatuan di sekitar kawah sangat labil. Selain itu, Merapi kadang masih mememunculkan letusan freatik. Jika terjadi hujan deras di puncak, sering terjadi letusan freatik berupa banyak uap air panas disertai gas. "Itu kan untuk keselamatan bagi para pendaki juga," kata Agus.

Kejadian serupa juga pernah terjadi pada 2015. Seorang pendaki dengan ketidaktahuannya sengaja memasang bendera toko alat pendakian milik pendaki itu. Para relawan Merapi tidak terima dengan perbuatannya itu. Para relawan mendatangi tokonya dan membawa pendaki itu ke kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi untuk diberi peringatan dan dilarang mendaki dalam rentang waktu tertentu.

Status Gunung Merapi saat ini aktif normal. Soal CCTV yang sempat terganggu itu sudah normal pula. "Kami sudah mengimbau pendaki hanya sampai pos Pasar Bubrah, tidak boleh sampai puncak," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta I Gusti Made Agung Nandaka.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

13 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

28 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

29 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

38 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

54 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

54 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

56 hari lalu

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya