Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dikawal petugas seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, 30 Agustus 2017. Siti ditangkap di sela rapat bersama organisasi perangkat daerah di Gedung Adipura, Kompleks Balai Kota Tegal. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno mengaku menjadi korban operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa, 29 Agustus 2017. Penegasan itu disampaikan Siti Masitha kepada wartawan setelah diperiksa tim penyidik di gedung KPK.
"Salam hormat saya untuk masyarakat Kota Tegal yang sangat saya banggakan. Saya korban," katanya, Rabu, 30 Agustus 2017.
Ketika ditanya lebih lanjut oleh wartawan siapa yang ia maksud mengorbankan dirinya, Siti Masitha menyebutkan satu nama. "Amir Mirza Hutagalung," ujarnya sambil bergegas. Ia menolak merinci orang yang dimaksud.
Amir adalah pengusaha, yang juga bekas tim sukses Siti Mashita. Pada 2014, Amir pernah melaporkan dua aktivis yang mengkritik Siti Mashita melalui komentar dan status di Facebook. Kedua aktivis itu adalah Agus Slamet dan Komar Raenudin alias Udin, Koordinator LSM Humanis dan Koordinator LSM Aliansi Masyarakat untuk Keadilan (AMUK).
Siti Masitha terkena operasi tangkap tangan oleh KPK dengan dugaan kasus korupsi pembangunan fisik ICU di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah, Kota Tegal, kemarin. Petugas KPK menangkap Siti Masitha di sela rapat bersama organisasi perangkat daerah di Gedung Adipura, Kompleks Balai Kota Tegal.
Selain menangkap Siti Masitha, KPK dikabarkan menciduk Direktur RSUD Kardinah Abdal Hakim Tohari dan Direktur Keuangan Cahyo Supriadi.
BUDIARTI UTAMI PUTRI
Berita terkait
Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani
11 menit lalu
Kota Paling Harum di Dunia Ini Ada di Yunani
Menurut studi HAYPP, Athena, ibukota Yunani menduduki peringkat pertama kota yang memiliki aroma paling harum