Pemuka Agama Lintas Iman Sepakati Rokok Haram

Reporter

Selasa, 29 Agustus 2017 22:40 WIB

Ilustrasi larangan merokok/kampanye anti rokok. Getty Images/ChinaFotoPress

TEMPO.CO, Jakarta - Pemuka agama dari lintas iman sepakat menyebutkan rokok haram dan harus dikendalikan dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga rokok. "Merokok membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain serta pembelanjaan uang untuk rokok merupakan tindakan mubazir yang bertentangan dengan agama," kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas di Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2017.


Baca: Kasus First Travel, Anniesa Hasibuan Menangis dan Minta Maaf


Para pemuka agama dari lintas iman ini mendiskusikan tentang harga rokok dan kemiskinan. Selain Anwar Abbas yang mewakili ulama, diskusi ini juga diikuti oleh pengurus Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Bambang Wijaya, Parisada Hindu Dharma Indonesia, I Gede Ngurah Utama, rohaniwan Katolik dan pengamat Sosial, Benny Susetyo, serta Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan, Mukaher Pakkana.


Merokok juga bertentangan dengan ajaran Hindu. "Ajaran Hindu tidak memperkenankan kita meracuni tubuh," kata I Gede Ngurah Utama.


Benny Susetyo mengatakan, pemerintah perlu membuat regulasi untuk menetapkan harga rokok sama dengan harga internasional. “Tidak bisa disangkal, harga rokok Indonesia termasuk yang termurah di dunia sehingga bisa dijangkau anak-anak dan keluarga miskin,” ujarnya. Adapun Bambang Wijaya menuturkan, regulasi juga harus mengatur tentang pembatasan usia bagi pembeli dan perokok.


Advertising
Advertising

Baca: Detik-detik Penangkapan Wali Kota Tegal Siti Mashita Versi Saksi


Bambang juga mengusulkan mengusulkan agar cukai rokok yang dipungut pemerintah digunakan untuk pengembangan sumber-sumber ekonomi alternatif bagi petani tembakau dan para buruh di industri rokok.


Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI) Profesor Hasbullah Thabrany menjelaskan, harga rokok yang murah terbukti menjadi perangkap kemiskinan. Saat ini, di Indonesia, rokok merupakan pengeluaran rumah tangga terbesar kedua pada kelompok ekonomi rendah. “Dengan harga rokok murah, prevalensi perokok anak-anak usia 13-15 tahun sebesar 20,3 persen,” ujarnya


SYAFIUL HADI | ISTI

Berita terkait

Jaringan Pegiat Pengendalian Tembakau Sebut Jumlah Perokok Terus Meningkat

6 Desember 2023

Jaringan Pegiat Pengendalian Tembakau Sebut Jumlah Perokok Terus Meningkat

Peraturan Pemerintah 109/2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau sangat lemah.

Baca Selengkapnya

Perokok Meningkat, MTCN Imbau Kerjasama Kendalikan Produk Tembakau di Indonesia

29 November 2023

Perokok Meningkat, MTCN Imbau Kerjasama Kendalikan Produk Tembakau di Indonesia

Hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2011 dan 2021 mengungkapkan meningkatnya jumlah perokok pasif menjadi 120 juta orang.

Baca Selengkapnya

IISD Nilai RUU Kesehatan Tak Menguatkan Regulasi Pengendalian Tembakau

23 Mei 2023

IISD Nilai RUU Kesehatan Tak Menguatkan Regulasi Pengendalian Tembakau

IISD mengatakan RUU Kesehatan seharusnya jadi momentum untuk menguatkan regulasi dalam pengendalian tembakau yang gagal mengeliminasi darurat perokok.

Baca Selengkapnya

PBHI Anggap Kebijakan Pengendalian Tembakau Masih di Bawah Standar HAM

30 Juni 2022

PBHI Anggap Kebijakan Pengendalian Tembakau Masih di Bawah Standar HAM

Upaya pengendalian konsumsi tembakau masih di bawah standar, hingga kini belum ada regulasi yang mengatur peredaran dan penggunaan rokok elektrik.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Gunakan Pandemi Covid-19 untuk Kampanye Antirokok

9 Desember 2021

Bima Arya Gunakan Pandemi Covid-19 untuk Kampanye Antirokok

Bima Arya menginstruksikan Satgas Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Kota Bogor memastikan tidak ada iklan rokok di pasar swalayan atau toko modern.

Baca Selengkapnya

Anak Muda Minta Revisi PP 109/2012 Disahkan untuk Lindungi Anak

17 November 2021

Anak Muda Minta Revisi PP 109/2012 Disahkan untuk Lindungi Anak

Enam anak muda itu meminta Presiden Jokowi tetap komitmen melindungi anak-anak dengan segera mengesahkan revisi PP 109/2012.

Baca Selengkapnya

Pembaharu Muda akan Buat Parade Mural untuk Dukung Penurunan Prevalensi Perokok

9 Oktober 2021

Pembaharu Muda akan Buat Parade Mural untuk Dukung Penurunan Prevalensi Perokok

Pembaharu Muda bekerja sama pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pelaksanaan Perda Kawasan Tanpa Rokok dan penyadaran berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Dianggap Efektif Menurunkan Penjualan, Pemerintah Pastikan Naikkan Cukai Rokok

7 Oktober 2021

Dianggap Efektif Menurunkan Penjualan, Pemerintah Pastikan Naikkan Cukai Rokok

Melihat fakta tersebut, kata Sarno, Kementerian Keuangan memilih untuk menaikkan cukai rokok lantaran dinilai efektif mengendalikan konsumsi tembakau.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo.co Jadi Pemenang Lomba Karya Tulis Soal Pengendalian Tembakau

16 Agustus 2021

Wartawan Tempo.co Jadi Pemenang Lomba Karya Tulis Soal Pengendalian Tembakau

Jurnalis Tempo.co Francisca Christy Rosana menjadi salah satu pemenang lomba karya jurnalistik 'Petani dan Buruh dalam Upaya Pengendalian Tembakau'

Baca Selengkapnya

Anak-anak Petani Tembakau Juga Berhak Hidup Sehat dari Asap dan Iklan Rokok

25 Juni 2021

Anak-anak Petani Tembakau Juga Berhak Hidup Sehat dari Asap dan Iklan Rokok

Anak-anak petani tembakau bertekad hidup sehat dari asap rokok meski orang tua mereka masih menanam tembakau.

Baca Selengkapnya