Wakil Presiden Jusuf Kalla menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Wares, Jalan Medan Merdeka Utara, 26 Mei 2017. Tempo/Amirullah Suhada
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kenaikan dana partai politik (dana parpol) adalah hal yang wajar. Selain telah belasan tahun tak berubah, kenaikan dana parpol bertujuan mencegah korupsi pelaku politik.
"Itu kan Rp 108 kira-kira sudah 15 tahun, semenjak saya pengurus Golkar sebelumnya sudah seperti itu. Jadi ini wajar saja untuk menyesuaikan kondisi hari ini," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2017.
Dana parpol mengalami kenaikan menjadi Rp 1.000 per satu suara sah. Kalla mengatakan peningkatan dana parpol itu juga dilakukan karena biaya politik partai saat ini lebih tinggi daripada sebelumnya. "Supaya jangan minta macam-macan, karena itu masuk sekaligus dalam APBN," katanya. Dia berharap kenaikan dana parpol akan bisa mencegah korupsi politik.
Menurut Kalla, dana parpol tentu akan membebani belanja negara karena dimasukkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Namun hal tersebut, kata dia, lebih baik ketimbang partai-partai bermain proyek. "Lebih berbahaya kalau partai-partai itu ingin lebih kerja proyek, akan lebih menyulitkan," ucapnya.
Terkait dengan besaran dana parpol, Kalla menyebutnya sebagai hal yang relatif. Ada parpol yang cukup, tapi bisa saja ada yang merasa tidak cukup. Yang jelas, pelaporan dana parpol harus dilakukan secara transparan sesuai dengan prosedur.
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan bakal menaikkan dana parpol dari Rp 108 menjadi Rp 1.000 per suara sah. Kenaikan ini telah disetujui dalam Surat Menteri Keuangan Nomor 277/MK.02/2017. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penaikan dana parpol dilakukan mendekati besaran saran Komisi Pemberantasan Korupsi, yaitu Rp 1.071 per suara sah.
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
27 hari lalu
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
27 hari lalu
Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.