Kemlu Klarifikasi Dugaan Penganiayaan TKW di Arab Saudi  

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 25 Agustus 2017 04:23 WIB

Puluhan calon TKW ilegal, yang hendak berangkat ke Arab Saudi, diamankan BNP2TKI di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri sempat mendalami dugaan penganiayaan terhadap tenaga kerja wanita (TKW) asal Sukabumi, Nenih Rusmiyati, yang dilakukan majikannya di Kota Thaif, Arab Saudi. Bahkan disinyalir Nenih tidak menerima gaji.

Kabar itu berawal dari viralnya foto Nenih yang tampak sedang menahan sakit dengan bagian wajah yang berdarah.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya menelusuri Nenih melalui Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Jeddah.

“Karena tidak ada nomor kontak dan identitas memadai untuk melakukan penelusuran, KJRI Jeddah menugaskan staf untuk berkomunikasi dengan simpul WNI, serta kepolisian Thaif,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 Agustus 2017.

Pihak KJRI Jeddah pun menemukan Nenih, kemudian meminta bantuan polisi untuk memeriksa majikannya. “Menindaklanjuti laporan KJRI, pada 17 dan 21 Agustus, kepolisian telah memanggil NR (Nenih) dan majikannya. Pada pemanggilan kedua, staf KJRI ikut hadir,” ucapnya.

Saat itu ditemukan luka pada mulut Nenih, yang fotonya sempat viral, bukan disebabkan oleh penyiksaan. Luka itu muncul saat Nenih jatuh dan terbentur ke lantai ketika membersihkan tangga rumah orang tua majikannya.

“Itu sekitar enam bulan lalu. Foto tersebut diambil rekan NR (yang adalah) warga negara Mesir dan mengirimkan foto tersebut kepada anaknya di Indonesia atas permintaan NR sendiri,” ujarnya.

Pihak KJRI pun menemukan fakta Nenih tak bekerja di rumah majikannya sejak tiba di Arab Saudi pada 2008. Dia bekerja di rumah orang tua majikannya, Muhammad Siraj Sulaiman. “Selama bekerja, NR tidak pernah diberi hak cuti dan selalu ditunda kepulangannya ke Indonesia,” katanya.

Iqbal menambahkan KJRI pun meminta bantuan lewat kepolisian Thaif agar majikan Nenih segera memenuhi hak-hak pekerjanya. Hal itu termasuk menguruskan izin meninggalkan negara dari imigrasi atau exit permit, juga memulangkan TKW itu ke Tanah Air. Pihak majikan Nenih diketahui sudah menyanggupi tuntutan tersebut.

“Sambil menunggu kepulangan, KJRI meminta NR (Nenih) dapat dipindahkan dari majikan ke shelter KJRI,” ujarnya.

YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

25 menit lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

1 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

1 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

8 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

9 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

11 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

11 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

13 hari lalu

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

13 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya