Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, memberi nasi tumpeng pada Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais saat pembukaan Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional ke III di Bandung, Jawa Barat, 21 Agustus 2017. Rakernas PAN akan membahas persiapan pemilihan kepala daerah, program pemenangan pemilihan gubernur Jawa Barat 2018, termasuk membahas isu calon presiden yang akan diusung. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Partai Amanat Nasional mengumumkan akan menggunakan jasa konsultan politik Eep Saefulloh Fatah dan lembaganya PolMark Indonesia untuk menghadapi pemilihan kepala daerah serentak 2018 dan pemilihan umum 2019. Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno, mengatakan PolMark memiliki pengalaman baik dalam mengantarkan sejumlah calon memenangkan pilkada.
Dengan menggandeng PolMark, Eddy yakin kinerja politik PAN menjadi lebih efektif dan efisien. "Sekarang PolMark menjadi pendamping politik PAN," katanya di sela acara rapat kerja nasional PAN di Hotel Grand Asrillia, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 22 Agustus 2017.
Menurut Eddy, PolMark memiliki cara kerja yang sistematis. Sementara itu, PAN memerlukan rencana kerja yang jelas agar anggaran yang dikeluarkan menjadi lebih efisien. "Kami akan bekerja berdasarkan arahan, peta, dan tuntunan yang jelas," kata dia.
Menurut Eddy, PAN pernah beberapa kali bekerja sama dengan PolMark. Salah satunya saat memenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.
Eddy menjelaskan, dengan menjadi konsultan politik PAN, PolMark Indonesia sepakat untuk tidak bekerja sama dengan partai lain.
Dalam rakernas PAN ini, Eep turut menggambil peran. Ia hadir mengisi diskusi tertutup tentang Manajemen Pemenangan PAN di Pemilu 2019.