Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dalam acara sidang tahunan MPR RI, Sidang Bersama DPR RI - DPD RI dan Pidato Presiden dalam rangka penyampaian RAPBN 2018 dimulai. Senayan, 16 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca
TEMPO.CO, Jakarta - Sidang Tahunan MPR RI 2017, Rabu 16 Agustus 2017, ini. Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengenakan pakaian tradisional. Uniknya, keduanya tidak menggunakan baju adat dari daerah asal masing-masing.
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat pria Bugis atau Makassar dengan jas tutu’ serta tutup berupa songko’ serta celana atau paroci dilengkapi kain sarung tenun yang disebut lipa’ garusu’.
Jas tutu’ yang dikenakan Presiden Jokowi merupakan jas tutup berwarna gelap yang dibubuhi kancing emas serta rantai emas menjuntai di dekat saku kirinya. Khusus untuk hiasan kepala atau tutup kepala (Songko') berhias benang emas yang disebut Mbiring.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenakan jas beskap khas Solo atau Surakarta. Tutup kepala berupa blangkon tanpa mondolan, dengan motif batik warna keemasan yang disebut prada. Beskap yang dikenakannya berwarna gelap. Istilah beskap ini berasal sari kata bahasa Belanda, beschaafd yang bermakna civilized atau berkebudayaan.
Jokowi dan JK, tiba di gedung MPR RI sekitar pukul 09.00, hadir mengenakan pakaian adat yang belum pernah dilakukan presiden dan wakil presiden di tahun-tahun sebelumnya. Tampilan beda keduanya menarik perhatian peserta Sidang Tahunan MPR.