Perpu Ormas, Alasan Megawati Bela Jokowi yang Dituding Diktator

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 15 Agustus 2017 13:44 WIB

Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri, menghadiri dialog kebangsaan Mengelola Keberagaman Meneguhkan Keindonesiaan di auditorium utama LIPI, Jakarta, 15 Agustus 2017. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Ke-5, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan alasannya membela Presiden RI Joko Widodo yang disebut-sebut diktator lantaran menerbitkan Perpu Ormas.

"Enggak boleh presiden bikin perppu? Saya juga pernah presiden. Kenapa tidak boleh?" kata Megawati saat berbicara dalam dialog kebangsaan Mengelola Keberagaman Meneguhkan Keindonesiaan di auditorium utama LIPI, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2017.
Baca : LIPI Menggelar Dialog Kebangsaan, Undang Habibie, Megawati, SBY

Dua pekan lalu, Jokowi telah menanggapi soal tudingan dirinya diktator. Menurut dia, tidak ada kekuasaan absolut atau mutlak. "Kan ada pers, ada media, ada juga LSM, ada juga yang mengawasi di DPR. Pengawasannya kan dari mana-mana. Rakyat juga bisa mengawasi langsung," ujar Jokowi, Jumat, 28 Juli 2017.

Ucapan ini dinyatakan Jokowi merespons pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sehari sebelumnya. Seusai pertemuan, SBY mengatakan dia dan Prabowo akan mengawal jalannya pemerintahan sehingga tidak ada penyalahgunaan kekuasaan.

"Power must not go unchecked. Artinya, kami harus memastikan bahwa penggunaan kekuasaan oleh para pemegang kekuasaan tidak melampaui batas, sehingga tidak masuk apa yang disebut abuse of power," kata SBY.
Simak : Megawati Bicara Soal Pensiun dan Penelitian di Dialog Kebangsaan

Megawati mengatakan, Jokowi sebagai seorang presiden sah-sah saja mengeluarkan peraturan tersebut. Sebab, menurut dia, yang dilakukan Jokowi merupakan keputusan yang tepat untuk menjaga konstitusi negara.

"Kalau negara dalam keadaan bahaya, piye? Tanya tuh Pak Jenderal Agus (Gubernur Lemhanas), kita disuruh diam saja?" katanya.

Menurut Megawati, pengorbanan para founding fathers akan sia-sia jika ada yang mengubah ideologi negara. Founding fathers merupakan julukan bagi tokoh Indonesia yang berperan dalam perumusan bentuk atau format negara yang akan dikelola setelah kemerdekaan.
Baca juga : Megawati Perkenalkan Salam Pancasila Ajaran Bung Karno

Megawati menegaskan, dirinya juga akan membela mati-matian untuk menjaga konstitusi dan ideologi negara saat ini. Ia juga menilai, Perpu Ormas sebaiknya tidak perlu ditakuti jika ormas-ormas menyampaikan aspirasinya dengan benar, dan tidak bertujuan mengubah konstitusi.

Ia kemudian membandingkan kondisi di Amerika yang sudah lebih dari 200 tahun merdeka, tapi baru dua kali melakukan amandemen. "Kita empat kali. Kok sampai empat kali? Artinya, Amerika hati-hati sekali mengubah konstitusi," demikian Megawati.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

22 hari lalu

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.

Baca Selengkapnya

Respons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati

24 hari lalu

Respons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati

Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

26 hari lalu

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

Istana meminta maaf karena tak bisa mengakomodasi semua warga yang mengikuti acara open house Jokowi.

Baca Selengkapnya

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

36 hari lalu

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.

Baca Selengkapnya

Deretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN

52 hari lalu

Deretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN

Bangunan baru di Istana Negara IKN seperti rumah menteri dan istana wakil presiden mendapat kritik. Berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

58 hari lalu

Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

Geng-geng kriminal Haiti melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa kantor pemerintah, termasuk Istana Kepresidenan

Baca Selengkapnya

Jawab Isu Akan Mundur dari Kabinet, Menlu Retno Balik Tanya: Percaya Enggak?

6 Februari 2024

Jawab Isu Akan Mundur dari Kabinet, Menlu Retno Balik Tanya: Percaya Enggak?

Menlu Retno Marsudi, yang sempat diisukan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju, balik bertanya kepada wartawan yang mengkonfirmasi kabar tersebut

Baca Selengkapnya

Polisi Polandia Tangkap Mantan Mendagri yang Berlindung di Istana Kepresidenan

10 Januari 2024

Polisi Polandia Tangkap Mantan Mendagri yang Berlindung di Istana Kepresidenan

Penangkapan mereka terjadi di tengah perselisihan antara Presiden Polandia Andrzej Duda dan pemerintahan baru Perdana Menteri Donald Tusk.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Istana Kepresidenan di IKN

21 Desember 2023

Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Istana Kepresidenan di IKN

Jokowi hari ini meninjau perkembangan pembangunan kompleks Istana Kepresidenan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

KTT ASEAN 2023, Satpol PP DKI Kerahkan 2.235 Personelnya untuk Bantu Pengamanan

4 September 2023

KTT ASEAN 2023, Satpol PP DKI Kerahkan 2.235 Personelnya untuk Bantu Pengamanan

Ada tiga tugas pengamanan KTT ASEAN 2023 yang akan dilakukan Satpol PP DKI.

Baca Selengkapnya