Dirawat di RS Harapan Kita, Kaki Abu Bakar Baasyir Membengkak

Reporter

Sabtu, 12 Agustus 2017 14:06 WIB

Abu Bakar Baasyir saat dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur, Jawa Barat, 16 April 2016. Dok. Kemenkopolhukam

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Medis narapidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir, Jose Rizal mengatakan kondisi Ba'asyir saat ini mengalami pembengkakan di kedua kaki. “Kaki beliau bengkak. Kemungkinan bisa dari jantung, ginjal, liver, atau aliran balik pembulu darah,” kata dia di Kantor Pusat Medical Emergency Rescue Committee Jakarta, pada Sabtu, 12 Agustus 2017.

Jose mengatakan Ba'asyir menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Jantung Harapan Kita Jakarta pada Kamis 10 Agustus 2017 lalu. Pemeriksaan dilakukan terhadap organ pembulu darah. Kesimpulannya adalah terjadi gangguan katup pembulu darah yang mengakibatkan pembengkakan.

Baca juga: Teror Thamrin, Abu Bakar Ba'asyir Dikabarkan Kecewa

Jose menjelaskan problem yang dialami Ba'asyir adalah gangguan kronik pada pembulu vena. Yaitu pembulu vena bagian dalam tidak kuat untuk memompa darah ke atas. Namun pembulu darah arterinya tidak mengalami sumbatan.

Jose melanjutkan, pemeriksaan selanjutnya adalah organ jantung Ba'asyir. Kondisi jantung Ba'asyir relatif normal. Pemeriksaan kemudian lebih difokuskan pada fungsi jantung dan katup-katupnya. “Kami melihat ada pembesaran sedikit jantung bilik kiri,” kata Jose. Tapi untuk kontraksinya tercatat bagus yaitu 72 persen.

Baca juga: Terungkap, Baasyir Tak Sepaham dengan Aman Abdurrahman

Menurut Jose, pembesaran jantung pada bilik kiri terjadi karena ada penyumbatan oleh plak kalsium. Yaitu ada penyumbatan di arteri ke kiri tapi ke arah naik. “Secara umum jantung ustaz (Ba’asyir) alhamdulillah baik,” ujar Jose.

Tim dokter berencana untuk melakukan katerisasi pada organ jantung Ba'asyir sesuai dengan kesepakatan keluarga. Sebab tim dokter juga menemukan adanya hernia, yaitu organ dalam perut naik sehingga terasa mual.

Baca juga: Protes Sel Isolasi, Pengacara Baasyir Surati Jokowi

Ba'asyir juga mengalami kista pada bagian ginjal. Namun Jose menilai itu adalah hal biasa. Pemeriksaan laboratorium pun dilakukan. Tidak ada gejala yang menunjukkan gangguan ginjal.

Ba'asyir telah menjalani hukuman hampir 7 tahun di penjara. Awalnya ia dihukum di Nusakambangan. Namun karena kondisi kesehatan yang menurun, ia dipindahkan ke rutan Gunung Sindur Bogor. Laki-laki berusia sekitar 80 tahun itu dipenjara karena terbukti bersalah dalam tindakan terorisme. Ia pun mendapat vonis 15 tahun penjara sejak 2011.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 jam lalu

BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

5 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

11 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

11 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

14 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

35 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

36 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

36 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

42 hari lalu

Sestama BNPT Ajak Seluruh Pihak Dukung Pembaharuan Perpres RAN PE

Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Bangbang Surono, mengharapkan dukungan dari semua pihak agar pembaharuan Perpres RAN PE bisa berjalan dengan lancar.

Baca Selengkapnya

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

57 hari lalu

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

Program Desa Siapsiaga merupakan pelibatan semua unsur masyarakat di desa dalam mencegah terorisme.

Baca Selengkapnya