Menunggu Lawan Jokowi di Pilpres, Fahri Hamzah: Jangan Diam-diam

Reporter

Selasa, 8 Agustus 2017 19:38 WIB

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 29 April 2016. Ia mengadukan Sohibul Iman, Surahman Hidayat, dan Hidayat Nur Wahid ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mempertanyakan keberanian pihak-pihak yang ingin mengikuti Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 mendatang, namun belum mendeklarasikan diri. Menurut Fahri, hingga kini belum ada sosok yang tampak muncul sebagai penantang Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai petahana.


"Siapapun yang minat jadi capres, ayo, mulai ngomong dong. Jangan diam-diam," kata Fahri Hamzah saat ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2017 menanggapi Pilpres 2019.

Baca juga:
Ini Sikap Partai Kebangkitan Bangsa yang Irit Bicara Pilpres 2019


Pemerintahan Jokowi, kata dia, saat ini didukung koalisi yang terdiri dari tujuh partai. Menurut Fahri, partai-partai yang akan menantang Jokowi membutuhkan usaha lebih untuk mengusung capres pada 2019. "Kalau oposisinya enggak kuat, bisa-bisa dia (Jokowi) terpilih lagi."


Mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai bahwa Pilpres 2019 akan lebih menarik jika ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) ditentukan sebesar 0 persen. Alasannya, capres yang muncul akan lebih banyak.

Baca pula:
Hanura Janji Setia kepada Jokowi, Sampai...


Adapun Undang Undang Pemilu, saat ini telah disahkan dengan ketentuan ambang batas presidensial sebesar 20 atau 25 persen. Ketentuan itu tengah diujimaterikan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).


Advertising
Advertising

"Saya berharap presidential threshold 0 persen. Bisa ramai karena setiap partai punya jagoan masing-masing, tapi kalau 20 persen bisa-bisa Pak Jokowi tidak ada lawan karena belum kelihatan ini (lawannya)," ujar Fahri.


Jokowi sendiri telah resmi didukung oleh sejumlah partai untuk kembali mencalonkan diri di Pilpres 2019. Dari antara koalisi pemerintah saat ini, dukungan pada Jokowi sudah dideklarasikan oleh Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), serta Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Jokowi pun disokong oleh Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Solidaritas Indonesia, dan kini juga oleh Partai Perindo.


YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

6 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

7 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

20 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

29 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

40 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

55 hari lalu

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

56 hari lalu

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

57 hari lalu

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya