Respon Jokowi Atas Ramainya Kasus Pidana karena Ujaran di Medsos

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 8 Agustus 2017 15:15 WIB

Keriuhan tawa kembali terjadi saat salah satu mahasiswa peserta kongres yang berhasil menjawab pertanyaan Jokowi lantas menanyakan apakah akan mendapat sepeda. HAND WAHYU

TEMPO.CO, Jakarta - Ramainya kasus pidana karena ujaran di media sosial direspon oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kepada publik, ia meminta warga untuk berhati-hati menggunakan media sosial karena ujaran yang salah bisa berujung pada perkara pidana.

"Hati-hati dalam menggunakan media sosial, terutama bagi remaja. Hati-hati membuat status, dicek dulu apakah menyinggung orang lain atau tidak," ujar Presiden Joko Widodo saat membuka Pasanggirinas dan Kejurnas Silat ASAD 2017 yang dilangsungkan di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa, 8 Agustus 2017
Baca :
Pemerintah Ingin Facebook Perbaiki Standar Layanan
Aksi Kamisan ke-501, Tuntut Presiden Jokowi Buktikan Cuitannya

Sebagaimana diketahui, saat ini ada dua perkara yang tengah ramai dibicarakan dan berkaitan dengan penggunaan media sosial. Salah satunya adalah penghinaan Presiden Joko Widodo yang dilakukan perempuan bernama Sri Rahayu asal Cipendawa, Cianjur, Jawa Barat.

Sri Rahayu, yang sudah ditangkap oleh Kepolisian, ketahuan menyebarkan berbagai konten yang menghina Presiden Joko Widodo, lambang negara, partai politik, dan organisasi kemasyarakatan lewat Facebook. Hal itu membuatnya dijerat dengan Pasal 45 ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU ITE dan atau Pasal 16 juncto Pasal 4 (b)1 UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.


Perkara yang lain adalah kasus pencemaran nama baik yang dituduhkan kepada komika Muhadkly alias Acho. Acho yang mengkritik kebijakan Apartemen Green Pramuka, dianggap telah mencemarkan nama baik pengembang apartemen di kawasan Jakarta Timur itu.

Presiden tak secara spesifik menyebut kasus tertentu dalam responnya. Namun, ia menegaskan bahwa segala ucapan di media sosial, internet, harus diperhitungkan dahulu sebelum diunggah. Dengan begitu, tidak berujung pada pelaporan ke aparat penegak hukum.
Simak juga : Kasus Acho Dijerat UU ITE, Tagar #AchoGakSalah Jadi Trending

"Apalagi jika niatnya memang ingin langsung mencela, mencemooh, menjelekkan orang, itu selalu saya sampaikan agar jangan dilakukan," ujar Presiden Joko Widodo menegaskan.

Menurut Jokowi, publik sebaiknya menggunakan media sosial dengan sebaik mungkin, sebijak mungkin. Lagipula, kata dia, warga Indonesia terkenal akan kesantunan dan kesopanannya jadi hal itu pun harus ditunjukkan di dunia maya ataupun media sosial sekalipun.

ISTMAN MP

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

10 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

16 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

20 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

23 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

23 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

1 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya