Kemenkes Minta Pemerintah Daerah Atasi Persoalan Gizi Anak  

Reporter

Selasa, 8 Agustus 2017 08:29 WIB

TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan meminta pemerintah daerah lebih fokus memperkuat sektor kesehatan di wilayah masing-masing. Salah satu masalah kesehatan yang sering dilupakan pemerintah daerah adalah persoalan gizi anak dan ibu hamil.

“Implementasi kebijakan kesehatan belum optimal di daerah,” kata Direktur Kesehatan Keluarga Eni Gustina dalam diskusi “Upaya Promotif dan Preventif Mencegah Masalah Malnutrisi pada Anak” di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin, 7 Agustus 2017.

Baca: Jumlah Anak Penderita Gizi Buruk di Kalimantan Tengah Tinggi

Eni mengatakan saat ini kebijakan setingkat daerah untuk menangani masalah kesehatan, khususnya pada anak, masih rendah. Beberapa puskesmas yang berada di bawah naungan pemerintah daerah pun kurang optimal bekerja. “Kami perkirakan lebih dari 50 persen dari 514 pemerintah daerah belum termotivasi meningkatkan layanan kesehatan,” katanya.

Masalah kesehatan ibu dan anak ini pun menjadi salah satu faktor tidak lolosnya Indonesia dalam program Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) 2015. “Padahal anggaran sudah banyak disediakan untuk menangani masalah gizi di daerah,” ujar Eni.

Anggota Satuan Tugas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia, Tb. Rachmat Sentika, mengatakan banyak pemerintah daerah belum memberikan pelayanan kesehatan minimal sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. “Hanya 30 persen pemerintah daerah yang memberikan tablet Fe dan asam folat yang penting untuk kesehatan ibu hamil,” katanya. “Sosialisasi kesehatan pun masih kurang.”

Baca juga: Menteri Kesehatan Jelaskan Soal 9 Juta Anak Indonesia Stunting

Banyaknya kasus stunting (kondisi tubuh pendek) yang terdeteksi di daerah juga menjadi salah satu indikasi kurangnya upaya pemerintah daerah dalam penanganan masalah gizi anak. “Padahal stunting bisa berdampak pada kecerdasan otak anak,” ujar Rachmat.

Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Leny Nurhayanti Rosalin mengatakan saat ini hanya ada 126 daerah yang masuk kategori layak anak. “Targetnya, pada 2045, 516 kabupaten dan kota memasukkan 24 indikator layak anak ke dalam kebijakannya,” ucap Leny.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia Nurdin Abdullah menampik anggapan pemerintah daerah kurang serius menanggulangi persoalan gizi anak dan kesehatan ibu. Sudah banyak pemerintah kabupaten dan kota yang melahirkan kebijakan kreatif dalam bidang kesehatan di daerah setempat. “Program gizi untuk anak dan ibu hamil pun sudah diprioritaskan,” ujar Bupati Bantaeng itu, kemarin. “Mungkin yang disorot Kementerian Kesehatan adalah daerah yang memiliki anggaran kecil. Akibatnya, anggaran menjadi hambatan mereka.”

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

11 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

21 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

34 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

38 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

39 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya