Bandung Raya Dapat Tambahan Sarana Transportasi Bus BRT

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 7 Agustus 2017 23:00 WIB

Ilustrasi Bus. dbus.org

TEMPO.CO, Bandung — Kepala Dinas Perhubunga Jawa Barat, Dedi Taufik, mengatakan pemerintah provinsi akan mengoperasikan Bus Rapid Transit untuk sarana transportasi wilayah Bandung Raya. “Untuk melayanai wialayah Metropolitan Bandung, dari Kota Bandung menuju Majalaya. Daerah situ memang pelayanannya masih kurang, belum optimal,” kata dia, Jumat, 3 Agustus 2017.

Dedi mengatakan bus ini merupakan bus hibah pemerintah pusat. “Kita mendapat 10 bus untuk layanan kawasan perkotaan, Bus Rapid Transit, untuk lintas angkutan kota dalam provinsi,” kata dia.


Baca: Soal Transportasi Online, Indef Nilai Pemerintah Lambat Merespons

Bus yang seluruhnya berukuran bus sedang itu diperuntukkan untuk melayani angkutan transportasi rute Terminal Leuwipanang Kota Bandung menuju Majalaya Kabupaten Bandung. Dinas Perhubungan Jawa Barat sedang menggelar lelang untuk memilih operator yang akan mengoperasikannya. “Busnya sudah ada, tinggal mengurus pelat kuningnya, sama lelang operatornya,” kata Dedi.

Dedi mengatakan, Dinas Perhubungan Jawa Barat sudah menyiapkan dana operasional awal untuk pengoperasian BRT Bandung Raya ini. “Sementara satu rute ini dulu,” kata dia.


Baca: Pemerintah Akan Kembangkan Transportasi Berbasis TOD


Menurut Dedi, pemerintah pusat memberikan hibah bus BRT selain pada pemerintah provinsi, juga diberikan pada pemerintah Kota Bandung dan Kota Bogor untuk layanan angkutan masal di masing-masing wilayahnya. “Kota Bandung dan Kota Bogor masing-masing 10 bus,” kata dia.

Dedi mengatakan, tahun ini juga Dinas Perhubungan sedang menyiapkan integrasi sistem pencatatan buku uji kendaraan umum dengan data kendaraan di Samsat dan kepolisian. “Sekarang banyak kecelakaan, begitu diperiksa Buku Ujinya sudah tidak berlaku,” kata dia.

Lewat sistem yang terintegrasi ini, Dinas Perhubungan Jawa Barat bisa memantau kelaikan kendaraan angkutan umum dan angkutan barang yang beroperasi di Jawa Barat. Pemilik kendaraan juga bisa dikirimi pemberitahuan sejak awal jika kendaraannya sudah memasuki waktu untuk menjalani uji kelaikan.


“Diharapkan menjelang 6 bulan ke depan mau habis Buku Ujinya, sudah terinformasikan, tersambung pada penyedia jasa transporter dan transportasi penumpang umum,” kata Dedi.

Dedi mengatakan sistem transportasi terintegrasi itu juga akan memudahkan pendaataan kendaraan angkutan barang dan penumpang yang beroperasi di Jawa Barat. “Kalau di Buku Uji ini ada perubahan nomor rangka dan nomor mesin kendaraan, harus terinformasikan di data polisi, kalau tidak, kendaraan itu tidak boleh melakukan perjalanan karena ada kesalahan dari aspek administrasi,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Advertising
Advertising

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

2 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

4 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

7 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

17 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

20 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

22 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

26 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

27 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya