Panglima TNI Imbau Masyarakat Waspadai Benih Perpecahan

Reporter

Minggu, 6 Agustus 2017 10:40 WIB

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengimbau masyarakat agar mewaspadai benih-benih yang membuat perpecahan antar dan inter agama, dengan cara mengadu domba sesama umat beragama. Menurut Gatot, benih-benih perpecahan yang kini sudah muncul itu berpotensi menjadikan Indonesia sebagai kancah konflik antar agama.

“Jangan sampai ada pertikaian dan konflik antar agama yang dapat merusak, menghancurkan bangsa dan negara, jangan sampai itu terjadi. Hal ini yang membuat perpecahan antar masyarakat, antar kelompok agama, dan antar saudara-saudara kita sendiri,” kata Gatot melalui pernyataan tertulisnya, Sabtu 5 Agustus 2017.

Gatot mengatakan Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia yang memiliki 17 ribu pulau, 1.340 ribu suku, dan 1.150 ribu bahasa daerah. Untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara Republik Indonesia sepanjang masa, kita harus menguatkan persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

“Itulah yang harus tetap kita jaga dan bina. Kuncinya adalah Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia, karena Pancasila dirumuskan dengan nilai-nilai Ketuhanan yang sudah disepakati oleh para pemuka agama pada awal kemerdekaan,” ujar Gatot.

Gatot melanjutkan, Bung Karno pernah mengingatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berideologi Pancasila bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku, tetapi milik kita semuanya dari Sabang sampai Merauke.


Demikian juga Presiden Joko Widodo pernah mengingatkan bahwa Pancasila harus diamalkan, dikonkritkan, diimplementasikan, dikerjakan secara kehidupan berbangsa dan bernegara serta dalam kehidupan sehari-hari.

“Bila tidak ada Islam bukan Indonesia, bila tidak ada Kristen bukan Indonesia, bila tidak ada Katolik bukan Indonesia, bila tidak ada Hindu bukan Indonesia, bila tidak ada Buddha bukan Indonesia dan bila tidak ada Khonghucu bukan Indonesia. Itulah Indonesia kita yang indah,” kata Gatot.

Di sisi lain Gatot mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa patriot yang berjiwa ksatria. Bila ada yang mengusik rasa kebangsaannya, mereka akan melawan. Sebab, kata dia, di tubuh bangsa mengalir darah ksatria yang dibuktikan dengan setiap suku bangsa Indonesia memiliki tarian perang dan senjata perang untuk mempertahankan diri.

Gatot mengungkapkan bahwa perjuangan rakyat yang beratus-ratus tahun lamanya tidak membuahkan hasil karena masih bersifat kedaerahan. Para pejuang, tokoh agama, dan pemuda menyadari hal itu. Maka muncul rasa persatuan dan kesatuan dalam perjuangan hingga lahir Sumpah Pemuda tahun 1928.

Karena itu lah, lanjut Gatot, hanya memerlukan waktu 17 tahun kemerdekaan bisa direbut. “Bangsa ini bergotong royong dipelopori oleh para pahlawan dan rakyat,sehingga dapat merebut kemerdekaan dengan senjata apa adanya,” ucap dia.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

19 Oktober 2023

Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

Sebelumnya para siswa sempat belajar di rumah akibat konflik antarkampung di Mataram.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya