Bupati OKU Timur Diminta Hentikan Konflik Lahan di Mulya Jaya  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 4 Agustus 2017 16:30 WIB

Ilustrasi penggusuran. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Palembang - Aktivis hak asasi manusia Sumatera Selatan, Anwar Sadat, meminta pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur segera menyelesaikan konflik lahan antara warga Desa Mulya Jaya dan anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur, PT Laju Perdana Indah.

Menurut Anwar, persoalan lahan itu terjadi karena penerbitan sertifikat hak guna usaha (HGU) yang serampangan kepada perusahaan oleh pemerintah daerah. “Penerbitan HGU selalu tidak melihat adanya hak rakyat di atasnya (lahan). Pola ini acap terjadi. Ini akibat mafia perizinan yang bermain dalam urusan tersebut,” ujarnya, Kamis, 3 Agustus 2017.

Karena itu, ia meminta Pemerintah Kabupaten OKU Timur bertanggung jawab sekaligus memberikan jaminan supaya masyarakat tidak kehilangan hak atas tanah. “Ini tentang keadilan agraria di mana rakyat menempatkan tanah sebagai sumber kehidupan mereka,” ucapnya. Karena itu, ia meminta Pemerintah Kabupaten OKU Timur segera membentuk tim ad hock yang melibatkan lembaga swadaya masyarakat pendamping dan perwakilan masyarakat.

Rabu lalu, puluhan warga Desa Mulya Jaya menemui PT Laju untuk meminta perusahaan menghentikan penggusuran terhadap sekitar 200 rumah dan 600 hektare ladang yang ditempati warga. Juru bicara warga, Sentosa, mengatakan warga telah menempati lahan itu sejak 1978. Hal itu dibuktikan dengan surat pancung alas. Sedangkan PT Laju baru memiliki HGU pada 2002.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga menemukan adanya dugaan pelanggaran HAM dalam kasus tersebut. Karena itu, pada Rabu, 26 Juli lalu, Komnas HAM berkirim surat ke Bupati OKU Timur dan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan untuk menghentikan penggusuran rumah dan lahan di Mulya Jaya hingga ditemukan solusi terbaik bagi warga.

Bupati OKU Timur H.M. Kholid M.D. mengklaim sengketa lahan antara warga Mulya Jaya dan PT Laju sudah menemukan titik terang. Pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan tim terpadu dan PT Laju untuk menyelesaikan persoalan itu. Hasil pertemuan itu menghasilkan poin-poin kesepakatan mulai pemberian uang kerahiman Rp 10 juta untuk 54 keluarga beserta jaminan kerja di PT Laju dengan mengikuti ketentuan dan aturan perusahaan. “Sebanyak 54 keluarga warga Linang Mulya Jaya itu juga mendapatkan 1 hektare pekarangan dari perusahaan,” ucapnya kepada Tempo.

Namun kesepakatan itu mendapat penolakan dari warga karena pertemuan tersebut tidak melibatkan warga. Selain itu, kompensasi yang diberikan perusahaan juga dianggap terlalu kecil.

Land Survey dan Land Acquisition Manager PT Laju Teguh Hindarwan berkukuh perusahaannya lebih berhak atas lahan tersebut. Dasarnya adalah Sertifikat HGU Nomor 3 Tahun 2002 atas nama PT Laju seluas 21.502 hektare. Menurut dia, PT Laju sudah beberapa kali meminta warga secara suka rela meninggalkan lahan tersebut. “Pada tahap awal, kami membuat kanal. Supaya lancar, kami selalu bermediasi dengan warga dan akan memberi uang kerahiman,” katanya.

AHMAD SUPARDI

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Atasi Inflasi, Pemprov Sumsel Gelar Pasar Murah

25 November 2023

Atasi Inflasi, Pemprov Sumsel Gelar Pasar Murah

Operasi pasar murah diimbau tidak hanya di Pemprov tetapi juga diadakan di Kabupaten dan Kota

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya