Menteri Agama dan Sultan Main Othok-othok di Asian Youth Day 2017

Reporter

Kamis, 3 Agustus 2017 07:31 WIB

Sejumlah Romo memimpin misa pembukaan Days In Dioceses Asian Youth Day 2017 di Bunder, Bandungan, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, 30 Juli 2017. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memainkan permainan tradisional othok-othok bersama sebagai tanda pembukaan event pertemuan pemuda Katolik se-Asia, Asian Youth Day ke-7 di Yogyakarta pada Rabu petang 2 Agustus 2017.

Othok-othok merupakan sejenis permainan tradisional dari pilah bambu diberi pengait dan dimainkan dengan cara diputar berulang ulang sampai menghasilkan bunyi 'othok-othok'.

Baca: Ribuan Anak Muda Hadiri Asian Youth Day 2017 di Yogyakarta

Ribuan peserta Asian Youth Day dari berbagai negara juga memainkan alat permainan itu secara serentak mengikuti Menteri Lukman dan Sultan, sehingga Gedung Jogja Expo Center yang menjadi tempat penyelenggaraan event itu pun menjadi meriah.

Lukman menuturkan program Asian Youth Day ini merupakan ajang positif untuk mengajak generasi muda Katolik berbagai negara saling belajar dan berbagi pengetahuan tentang keberagaman budaya antar bangsa. "Dari event ini para pemuda bisa belajar bahwa keberagaman itu sebuah keniscayaan yang tak bisa diingkari, tapi perlu disikapi dengan bijaksana," ujar Lukman di sela acara pembukaan.

Lukman menuturkan, pembelajaran tentang keberagaman penting tak hanya bagi agama Katolik saja namun juga agama lain karena setiap pemeluk agama memiliki ragam budaya berbeda sesuai asal usulnya. "Indonesia menjadi model terbaik untuk mengetahui bagaimana keberagaman itu hidup turun temurun," ujar Lukman.

Ia mencontohkan sebagai negara dengan umat Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki candi-candi Budha dan Hindu yang dijaga dan dirawat dengan baik. "Dari event ini, Indonesia bisa menjadi contoh dunia bahwa keragaman bukan untuk saling menegasikan, menafikkan, merendahkan, bahkan meniadakan," ujar Lukman.

Lukman pun menuturkan dari event Asian Youth Day, publik bisa belajar bagaimana agama hadir untuk merawat kemajemukan etnis, suku, ras dan budaa agar saling bersinergi satu dengan lainnya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan event Asian Youth Day menjadi momentum untuk terus menghidupkan semangat toleransi yang menjadi wajah Indonesia sejak dulu. "Toleransi itu soal hati dan pikiran sehingga bersifat subyektif, tergantung setiap orang," ujar Sultan.

Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubyatmoko menuturkan selama event Asian Youth Day berlangsung, 2-6 Agustus 2017, para peserta dari 22 negara diajak belajar mewartakan ajaran Injil tentang cinta kasih dalam konteks budaya masyarakat yang lebih plural.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

11 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

12 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

23 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

24 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

25 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

26 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

29 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

34 hari lalu

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.

Baca Selengkapnya

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

43 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.

Baca Selengkapnya