Kapolri Janji Terbuka dengan KPK Ungkap Kasus Novel Baswedan

Reporter

Selasa, 1 Agustus 2017 06:51 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memaparkan perkembangan penyidikan kasus teror terhadap Novel Baswedan di Kantor Presiden, 31 Juli 2017. Hal itu dilakukan Tito seusai bertemu Presiden Joko Widodo. Tempo/Amirullah

TEMPO.CO, Jakarta -Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan tim investigasi Polri-KPK akan dibentuk untuk mengusut tuntas kasus penyiraman air keras pada Novel Baswedan Kedua institusi itu juga akan meminta keterangan Novel soal dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus tersebut.

"Ini tim investigasi, bukan mencari fakta lagi. Kalau mencari fakta itu kan tidak pro-justisia, hasilnya tidak dapat langsung diajukan sebagai barang bukti kemudian diajukan ke pengadilan," kata Tito seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Kepresidenan Jakarta, Senin, 31 Juli 2017.

Dengan pembentukan tim investigasi, Tito melanjutkan, kasus penyiraman air keras ke Novel dianggap sudah ada dugaan pidananya. Sehingga, investigasi dilakukan untuk menyidik dan mengungkap pelaku teror tersebut.

BACA: Penyerangan Novel, KPK: Kapolri Minta Bentuk Tim Gabungan

Tito mengatakan dirinya telah menyampaikan ke komisioner KPK pada 16 Juli lalu. Saat itu dia datang ke kantor KPK dan menyampaikan temuan-temuan yang sudah didapat Polri. Di kesempatan tersebut, dirinya meminta KPK ikut bergabung untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel. Pelibatan KPK itu akan dilakukan bukan hanya tim lidik atau lapangan, namun juga tim analisisnya. Tito menjanjikan pihaknya akan terbuka dengan KPK mengungkap kasus tersebut.

Lebih jauh Tito mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti dugaan keterlibatan jenderal polisi yang disampaikan Novel. Hal itu dilakukan dengan meminta keterangan Novel secara langsung yang kini berada di Singapura. "Kami sudah siapkan tim untuk berangkat ke Singapura untuk meminta keterangan. Dan agar lebih fair, kami minta dari KPK juga untuk mendampingi," kata Tito.

BACA: Cerita Kapolri Usai Bertemu Jokowi Bahas Kasus Novel Baswedan

Menurut Tito, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan dirinya atau salah satu komisioner akan mendampingi tim yang akan dikirim ke Singapura. Tujuannya agar informasi yang didapat bisa lebih objektif. Namun hingga ini, kata Tito, pihaknya belum mendapat informasi dari KPK untuk keberangkatan ke Singapura. "Mungkin dalam beberapa hari kedepan, kami akan melakukan pembicaraan dengan komisoner KPK untuk membahas langkah-langkah ini," kata Tito.

Pembahasan yang dimaksud, baik soal mendengar keterangan Novel secara detil di Singapiura, maupun soal pelibatan penyidik KPK untuk bergabung dengan Polri. Sehingga, penyidik KPK bisa memverifikasi hal-hal yang telah dikerjakan Polri. "Maupun untuk melakukan langkah-langkah bersama untuk mengungkap kasus Novel Baswedan. Ini namanya tim investigasi gabungan Polri-KPK," kata Tito.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

1 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

3 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

3 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

15 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

45 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

45 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

46 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

46 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

47 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

48 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya