Kapolri Jenderal Tito Karnavian memaparkan perkembangan penyidikan kasus teror terhadap Novel Baswedan di Kantor Presiden, 31 Juli 2017. Hal itu dilakukan Tito seusai bertemu Presiden Joko Widodo. Tempo/Amirullah
TEMPO.CO, Jakarta -Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan tim investigasi Polri-KPK akan dibentuk untuk mengusut tuntas kasus penyiraman air keras pada Novel Baswedan Kedua institusi itu juga akan meminta keterangan Novel soal dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus tersebut.
"Ini tim investigasi, bukan mencari fakta lagi. Kalau mencari fakta itu kan tidak pro-justisia, hasilnya tidak dapat langsung diajukan sebagai barang bukti kemudian diajukan ke pengadilan," kata Tito seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Kepresidenan Jakarta, Senin, 31 Juli 2017.
Dengan pembentukan tim investigasi, Tito melanjutkan, kasus penyiraman air keras ke Novel dianggap sudah ada dugaan pidananya. Sehingga, investigasi dilakukan untuk menyidik dan mengungkap pelaku teror tersebut.
Tito mengatakan dirinya telah menyampaikan ke komisioner KPK pada 16 Juli lalu. Saat itu dia datang ke kantor KPK dan menyampaikan temuan-temuan yang sudah didapat Polri. Di kesempatan tersebut, dirinya meminta KPK ikut bergabung untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel. Pelibatan KPK itu akan dilakukan bukan hanya tim lidik atau lapangan, namun juga tim analisisnya. Tito menjanjikan pihaknya akan terbuka dengan KPK mengungkap kasus tersebut.
Lebih jauh Tito mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti dugaan keterlibatan jenderal polisi yang disampaikan Novel. Hal itu dilakukan dengan meminta keterangan Novel secara langsung yang kini berada di Singapura. "Kami sudah siapkan tim untuk berangkat ke Singapura untuk meminta keterangan. Dan agar lebih fair, kami minta dari KPK juga untuk mendampingi," kata Tito.
Menurut Tito, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan dirinya atau salah satu komisioner akan mendampingi tim yang akan dikirim ke Singapura. Tujuannya agar informasi yang didapat bisa lebih objektif. Namun hingga ini, kata Tito, pihaknya belum mendapat informasi dari KPK untuk keberangkatan ke Singapura. "Mungkin dalam beberapa hari kedepan, kami akan melakukan pembicaraan dengan komisoner KPK untuk membahas langkah-langkah ini," kata Tito.
Pembahasan yang dimaksud, baik soal mendengar keterangan Novel secara detil di Singapiura, maupun soal pelibatan penyidik KPK untuk bergabung dengan Polri. Sehingga, penyidik KPK bisa memverifikasi hal-hal yang telah dikerjakan Polri. "Maupun untuk melakukan langkah-langkah bersama untuk mengungkap kasus Novel Baswedan. Ini namanya tim investigasi gabungan Polri-KPK," kata Tito.
7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya
15 hari lalu
7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya
Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.