Ketika Yogya Mulai Kehabisan Bangunan Landmark  

Reporter

Selasa, 1 Agustus 2017 04:16 WIB

Sejumlah penari menunjukan sejumlah tarian saat Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-27. Sebanyak 30 kontingen memeriahkan pawai pembukaan FKY tersebut. Yogyakarta, 19 Agustus 2015. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, YOGYA - Yogyakarta dinilai kehabisan bangunan-bangunan yang menjadi landmark kota yang bisa dijadikan layar untuk pertunjukkan video mapping. Kondisi itu dirasakan dalam pertunjukkan Jogja Video Mapping Project (JVMP) dalam gelaran Festival Kesenian Yogyakarta ke-29 yang dilangsungkan di Panggung Krapyak Kandang Menjangan pada 28 Juli 2017 malam lalu.

“Sebenarnya Jogja sudah kehabisan landmark kota. Makanya bangunan yang dipilih untuk JVMP hampir sama dengan FKY sebelumnya,” kata Direktur Program FKY 2017 Ishari Sahida yang akrab disapa dengan Ari Wulu kepada Tempo di Panggung Krapyak Kandang Menjangan Yogyakarta, Jumat, 28 Juli 2017 malam.

BACA: Festival Kesenian Yogyakarta 2017 Melibatkan Kurator Muda



Pertunjukkan JVMP sendiri telah diikutsertakan dalam gelaran FKY sejak 2013. Beberapa bangunan landmark Yogyakarta yang telah dijadikan latar JVMP antara lain tembok sisi utara Taman Sari di alun-alun selatan, Gedung DPRD DIY di Malioboro, Gedung Taman Budaya Yogyakarta, Gedung Jogja National Museum (JNM), juga Panggung Krapyak. “Tidak semua bangunan bisa dijadikan tempat presentasi JVMP. Ada syaratnya,” kata Ari Wulu.

Syarat-syarat yang dimaksud seperti bangunan yang mempunyai nilai historis. Panggung Krapyak sendiri merupakan bangunan untuk mengintai binatang-binatang yang akan diburu raja-raja Mataram. Dahulu kawasan tersebut merupakan hutan belantara. Bangunan tersebut dibangun pada masa Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono I pada 1760.

BACA: Ketika Gamelan Ditampilkan Berbeda di Yogyakarta, Lebih Ngepop

“Ajang ini sekaligus menjadi pengingat masyarakat, Jogja memiliki bangunan unik dengan sejarah khusus,” kata Ari Wulu.

Syarat lainnya bangunan tersebut memenuhi unsur artistik dan mempunyai penampang dinding yang luas. Seperti bangunan Panggung Krapyak yang berbentuk kotak dengan ukuran 16,6 meter x 15 meter dengan ketinggian 10 meter.

Mengingat video mapping merupakan teknik pencahayaan dan proyeksi yang menciptakan ilusi optis pada obyek. Lewat cahaya yang ditembakkan ke arah obyek akan memunculkan visual-visual gambar yang beragam. Visual tersebut tidak hanya bisa dibuat dalam aneka warna dan bentuk, melainkan bisa berganti dengan bentuk visual gambar lainnya dalam satu waktu secara bergerak.

Penampakan visual gambar itu juga memanfaatkan dan menyesuaikan berbagai atribut pada bangunan dan sekitarnya. Seperti pintu dan jendela yang berbentuk melengkung pada sisi atasnya yang dimiliki Panggung Krapyak. Juga pohon asem jawa yang sudah tua yang masih kokoh berdiri di samping bangunan.

“Dan itu menjadi lintas disiplin sehingga dibuat oleh tim,” lanjut Ari. Tak hanya videografer yang terlibat dalam video mapping, melainkan juga teater dalam hal penggarapan naskah, sastra, senirupa, dan musik.

Koordinator Program JVMP Donny Raphael menambahkan sejumlah nama berkolaborasi dalam pertunjukan JVMP, seperti Anung, Moyo, Balance, Fanikini, Kevin Rajabuan, Sarinade, LepasKendali Labs, Wirosatan, Heruwa, Modar, juga Rubah Hitam.

Seperti kolaborasi Danang Pembayun, Yennu Ariendra dan Donny Raphael yang menampilkan visual api pada dinding Panggung Krapyak. Efek pencahayaan dan proyeksi yang muncul seolah bangunan bersejarah itu terbakar. Sedangkan Fanikini membuat visual sejumlah sapi yang tengah makan jamur di pada rumput yang tergambar pada dinding Panggung Krapyak. Publik yang menonton pun duduk lesehan mengitari bangunan panggung.

Selain itu, JVMP juga akan menampilkan lukisan-lukisan hasil karya lomba gambar anak. Lomba tersebut juga digelar dalam FKY 2017 ini yang berlangsung hingga 30 Juli 2017. Visualisasi lukisan karya anak-anak itu akan ditampilkan saat gelaran JVMP kedua di Gedung Jogja National Museum (JNM) pada 2 Agustus 2017 mendatang.

"Biar anak-anak tahu ada media lain untuk berkarya. Mereka juga tambah semangat melukis,” kata Donny. PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

8 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

14 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

15 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

18 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

19 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

30 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

34 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

54 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

8 Maret 2024

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

6 Maret 2024

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya