Eksklusif Video Penyerangan Novel, Gerak-gerik Pria Pencari Gamis

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 31 Juli 2017 08:59 WIB

Kamera pengawas closed-circuit television Ru CCTV di rumah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan berhasil merekam pria yang kemudian diketahui bernama Ahmad Lestaluhu. ISTIMEWA

TEMPO.CO, Jakarta - Kamera pengawas closed-circuit television (CCTV) di rumah Novel Baswedan berhasil merekam pria yang kemudian diketahui bernama Ahmad Lestaluhu. Ia datang ke rumah penyidik senior KPK di Jalan Deposito RT 003 RW 010, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu mengaku mencari pakaian gamis untuk laki-laki.

Kedatangan Ahmad Lestaluhu itu 6 hari sebelum kejadian penyerangan terhadap Novel Baswedan pada Selasa, 11 April 2017. Rekaman CCTV sepanjang 38 detik itu menunjukkan pada pukul 16.55:03, Rabu, 5 April 2017. Tampak seorang pria berpostur agak gemuk mengenakan kaus jumper abu-abu lengan panjang serta mengenakan topi kombinasi hijau dan hitam, berdiri di teras, di depan pintu masuk rumah Novel.

BACA:Dicari Penyerang Novel Baswedan

Pria itu leluasa masuk karena pagar rumah Novel terbuka lebar. Rumah juga sekaligus gerai pakaian muslimah dan jilbab yang dijalani istri Novel, Rina Emilda. Pria yang kemudian diketahui bernama Ahmad Lestaluhu tersebut terlihat pergi setelah asisten rumah tangga Novel menjelaskan bahwa mereka hanya menyediakan pakaian untuk perempuan.

Dalam wawancara dengan majalah Tempo edisi 12-18 Juni 2017, Novel mengungkapkan bahwa ia mendapat informasi dari koleganya seorang perwira menengah di Detasemen Khusus 88 Antiteror yang mengatakan pria yang terekam dalam kamera pengawas di rumahnya adalah Ahmad Lestaluhu, yang diduga keras sebagai salah seorang pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya.

BACA: Ini Daftar Kasus Besar yang Ditangani Novel Baswedan

Novel juga telah mengkomfirmasi foto Ahmad Lestaluhu itu kepada para tetangganyanya yang melihat orang mencurigakan mengintai rumah Novel beberapa waktu sebelum kejadian. Para tetangga sepakat mengiyakan, bahwa orang dalam foto adalah pria yang mencurigakan yang mereka lihat. Berikut ini sebagian kutipan wawancara Tempo dengan Novel.

Anda tanya bagaimana perwira itu mendapat foto Ahmad Lestaluhu?

Saya tanya bagaimana ia mendapatkan foto itu. Mereka melakukan metodologi dalam praktik penyelidikan sebagaimana mereka mencari pelaku teroris. Nah, mereka mendapatkan foto-foto. Salah satunya foto yang ada dia itu. Saya konfirmasikan foto-foto itu kepada tetangga di sekitar rumah. Betulkah ini pelakunya? Semuanya mengatakan, ya, benar. Tetangga yang mengetahui kejadian itu banyak.

Apakah perwira Densus itu yakin Ahmad Lestaluhu adalah penyiram Anda?

Dia menduga ini pelakunya, lalu minta mengkonfirmasinya.

Anda juga yakin?

Ini kejahatan yang mudah diungkap, bukan kejahatan yang terjadi di tempat sepi, di tempat yang enggak ada saksinya. Saksinya banyak, buktinya juga banyak. Jika hampir dua bulan polisi belum bisa mengungkap, saya kasihan kepada polisi. Artinya, kualitas mereka jelek sekali.

Ahmad Lestaluhu sempat ditangkap polisi, tapi dilepas kembali karena beralibi sedang menonton televisi saat Novel disiram air keras. Polisi percaya dan tak berusaha mengorek lebih jauh pengakuan itu seperti umumnya penyelidikan perkara kriminal.

Video Saat Ahmad Lestaluhu di Rumah Novel









Advertising
Advertising

Berita terkait

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

12 jam lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

13 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

14 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

15 jam lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

16 jam lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

1 hari lalu

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

"Ah biar sajalah. Kan Ketua PPATK sudah bilang, ada aturannya kan," kata Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

1 hari lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya