Menpolhukam Wiranto saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenpolhukam Jakarta, 11 April 2017. TEMPO/Albert/magang
TEMPO.CO, Manado — Pertemuan perdana Sub Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism yang diikuti enam negara, yakni Indonesia, Australia, Selandia Baru, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu, 29 Juli 2017, diharapkan bisa merumuskan rekomendasi menghadapi terorisme di Asia Tenggara.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan pertemuan selama satu hari penuh itu diharapkan bisa menghasilkan sesuatu yang berharga untuk menghadapi terorisme di Asia Tenggara, terutama di wilayah Filipina yang kini dijadikan tempat baru perkembangan ISIS.
Menurut Wiranto, pada Jumat, 28 Juli 2017, Indonesia telah melakukan pertemuan bilateral bersama Australia sebagai co-host dan Filipina, sebagai negara yang kini menjadi sorotan.
"Dalam pertemuan bilateral pendahuluan, kita (Indonesia) bersama Australia meminta penjelasan lebih detail terkait perkembangan aksi terorisme yang berusaha membangun basis baru di Marawi, Filipina selatan," tutur Wiranto, Jumat malam.
Wiranto menyebutkan, bersama Australia, mereka melakukan perbincangan data terhadap poin yang akan diangkat pada pertemuan Sabtu hari ini bersama negara-negara yang ikut dalam Sub Regional Meeting.
"Sabtu kita lakukan pertemuan sejak pagi hingga sore untuk bisa hasilkan sesuatu yang berharga untuk menghadapi terorisme," tutur Wiranto.
BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
2 hari lalu
BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.