Bertemu SBY, Prabowo: Presidential Threshold Lelucon Politik

Reporter

Kamis, 27 Juli 2017 23:20 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiyanto bertemu di Cikeas, Bogor, Kamis malam, 27 Juli 2017. (Tempo/Avit)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengkritik pengesahan Undang-Undang Pemilu yang mensyaratkan presidential threshold sebesar 20 persen. Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menggelar pertemuan dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY di Cikeas, Bogor.

"Presidential threshold adalah sesuatu lelucon politik yang menipu rakyat Indonesia," kata Prabowo saat konferensi pers bersama SBY di Cikeas pada Kamis, 27 Juli 2017. "Saya tidak mau terlibat demikian."

Baca juga: Awali Pertemuan, SBY Jamu Prabowo dengan Nasi Goreng

Karena alasan itu Prabowo mengajak SBY bertemu. Dia berterima kasih karena permohonan itu direspons oleh Demokrat. Pertemuan dilakukan pada Kamis malam sekitar pukul 20.21 hingga 22.20 WIB.


Prabowo juga menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu SBY menyampaikan beberapa hal penting, khususnya tentang pengesahan RUU Pemilu. Prabowo mengisyaratkan rasa cemas dengan nasib demokrasi saat ini jika UU Pemilu dijalankan.

Prabowo melihat bahwa Gerindra dan Demokrat memiliki kesamaan sikap menghadapi pengesahaan RUU Pemilu. Ada empat partai yang menolak RUU Pemilu. Mereka adalah Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat. Dia juga membeberkan alasan partainya walk out saat paripurna DPR.

"Kami tidak ikut bertanggung jawab, karena kita tidak mau ditertawakan sejarah," ucap dia. Bagi Prabowo, entah para pemimpin mau berkuasa berapa puluh tahun pun, nanti sejarahlah yang akan menilai. "Gerindra tidak ikut melawan logika."

Gerindra khawatir nantinya demokrasi di Indonesia dirusak. Karena itu ia bersama Demokrat akan mengawal terus demokrasi. Dia juga mengingatkan dan mengimbau penguasa agar menjalankan demokrasi dengan baik, patuh pada logika role of the game. "Kita harus lakukan check and balance."

Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono mengawali jumpa pers dengan berkomentar terkait situasi politik saat ini. Dia mengaku telah enam bulan puasa bicara di hadapan media massa dan terus memantau perkembangan. "Antara Demokrat dengan Gerindra, kami sepakat akan terus mengawal negara ini," ujar SBY yang duduk di samping Prabowo.

SBY berjanji akan mengawal demokrasi di Indonesia. Kemudian mengawal pemerintah untuk mengarahkan apakah sudah benar sesuai dengan kepentingan rakyat atau tidak. Bagi Demokrat, mengawal kekuasaan dan demokrasi negara ini adalah wajib hukumnya.


Selanjutnya: Tidak Perlu Berkoalisi

Berita terkait

Fenomena Kotak Kosong di Pilkada 2024, Peneliti TII: Pilkada Diulang Maksimal 2 Tahun Jika Calon Tunggal Kalah

54 hari lalu

Fenomena Kotak Kosong di Pilkada 2024, Peneliti TII: Pilkada Diulang Maksimal 2 Tahun Jika Calon Tunggal Kalah

KPU catat 41 daerah memiliki calon tunggal di Pilkada 2024. Peneliti TII jelaskan pilkada ulang maksimal dilakukan 2 tahun bila kotak kosong menang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Pertanyakan Urgensi Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

20 Juni 2024

Koalisi Pertanyakan Urgensi Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Pemberian pangkat jenderal kehormatan kepada Prabowo disebut tidak memiliki dasar hukum yang jelas.

Baca Selengkapnya

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

29 April 2024

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

12 April 2024

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

21 Juli 2023

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

5 Juni 2023

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

5 Mei 2023

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

2 Mei 2023

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

Menurut Airlangga, pertemuan dengan Jokowi ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Adakah bahas politik?

Baca Selengkapnya