Peralatan Minim, Ada 1,3 Juta Warga Jawa Barat Belum Rekam E-KTP

Reporter

Selasa, 25 Juli 2017 23:00 WIB

Warga antre untuk melakukan perekaman data KTP elektronik di Kantor Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, 3 September 2016. Pemerintah memberikan tenggat bagi warga untuk merekam data KTP elektronik hingga 30 September 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jawa Barat, Abas Bashari mengatakan masih ada 1,3 juta penduduk Jawa Barat yang belum melakukan perekaman KTP elektronik.


“Itu terbentur pada alat perekaman, alat pencetaknya, dan blanko yang masih terbatas. Tapi targetnya 2017 ini mudah-mudahan beres,” kata dia di Bandung, Selasa, 25 Juli 2017.

Abas mengatakan, selain yang belum merekam, masih ada yang masih menunggu pencetakan KTP elektronik hingga data penduduknya masih dalam proses penunggal an.


Menurutnya 1,3 juta orang tersebut tinggal melakukan rekaman, untuk keseluruhan kebutuhan blanko adalah 3,6 juta penduduk.

Data agregat kependudukan terbaru di Jawa Barat mencatat dari 43 juta warga, yang wajib memiliki KTP elektornik jumlahnya 31,7 juta orang.


“Yang sudah memiliki KTP itu sekitar 29 juta orang. Semua yang wajib KTP itu ada 31 juta sekian di Jawa Barat,” kata Abas.

Abas mengatakan, perekaman dan pencetakan KTP elektronik saat ini terkendala printer alat pencetaknya yang tersimpan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di kabupaten/kota, serta alat perekam banyak yang rusak.


“Cukup banyak juga. Tapi karena itu aset pusat, gak bisa diperbaiki oleh kita,” kata dia.

Menurut Abas, perekaman KTP elektronik untuk kebutuhan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 ditargetkan tuntas akhir tahun ini.


Advertising
Advertising

Kemendagri, katanya, menganggarkan tahun 2017 ini menyiapkan 25 juta blangko dan untuk Jawa Barat akan disediakan sesuai dengan kebutuhan.

Anggota KPU Jawa Barat, Endun Abdul Haq mengatakan, lembaganya berharap perekaman KTP elektronik untuk memastikan data pemilih bisa rampung sebelum tahapan Pilkada Gubernur 2018 dimulai.


“Kalau tahapan pemilihan gubernur Jawa Barat dimulai November 2017 ini,” kata dia, saat dihubungi Tempo, Selasa, 25 Juli 2017.

Endun mengatakan, data kependudukan tersebut diharapkan valid lengkap dengan pemetaan wilayahnya. Dalam artian meng-cover pemilih di Jawa Barat. Selain itu identitas kependudukannya lengkap mulai dari nama, tempat tanggal lahir, NIK, alamat, jenis kelamin, termasuk data penduduk yang disabilitas.

Menurut Endun, data kependudukan itu dibutuhkan untuk persiapan pemilihan gubernur. Perencanaan persiapan pemilihan gubernur Jawa Barat yang disiapkan KPU saat ini masih mengandalkan data agregat kependudukan terakhir per Desember 2016.


“Data itu diperbarui setiap semester. Data bulan Juli ini mudah-mudahan sudah ada update,” kata dia.

Endung mengatakan, dalam sejumlah rapat koordinasi KPU dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil masalah warga wajib KTP elektronik yang belum merekam datanya itu terus dibahas. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menjanjikan perekaman itu tuntas sebelum tahapan dimulai.

AHMAD FIKRI


Berita terkait

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

2 jam lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

8 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya