Generasi Muda Golkar Adukan Kasus Setya Novanto ke Akbar Tandjung

Reporter

Minggu, 23 Juli 2017 19:55 WIB

Akbar Tanjung melayat ke rumah duka Mar'ie Muhammad, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 11 Desember 2016. Tempo/Rezki A

TEMPO.CO, Jakarta - Generasi Muda Partai Golkar mengadukan kondisi partai ke Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung terkait kasus yang menyeret Setya Novanto, Ketua Umum Partai Beringin tersebut. Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP.

"Pengaduan ini kami lakukan terkait dengan perkembangan terakhir kasus Setya Novanto yang ditetapkan sebagai tersangka. Ini membuat dampat negatif bagi citra Partai Golkar," kata Ahmad Doli Kurnia saat menyerahkan surat pengaduan di kediaman Akbar Tanjung, di Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 23 Juli 2017.

Pengaduan dilakukan oleh sembilan orang GMPG. Selain Ahmad Doli, mereka antara lain Sirajuddin Abdul Wahab, Mirwan Vauly, Samsul Hidayat, Syamsul Rizal, dan Almando Bonara.

Baca: DPP Golkar Diminta Berikan Bantuan Hukum kepada Setya Novanto

Dalam pengaduannya, GMPG menyampaikan tiga butir pengaduan terkait situasi terakhir Partai Golkar. Pertama, sikap yang ditunjukan DPP melalui rapat pleno yang memberikan dukungan pada Setya Novanto dianggap sebagai sikap yang menutup mata dan telinga terhadap kenyataan dan pandangan masyarakat dalam kasus dugaan korupsi e-KTP.

Kedua, adanya dukungan Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie dan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono seakan menjadikan Partai Golkar sebagai rumah yang nyaman bagi orang yang melakukan pelanggaran hukum dan korupsi. "Ini juga sekaligus sebagai bentuk perlawanan terhadap pemberantasan korupsi dan KPK," kata Sirajudin Abdul Wahab yang membacakan surat pengaduan.

Ketiga, GMPG menilai kepemimpinan Partai Golkar saat ini secara kolektif telah menanamkan budaya hilangnya rasa malu dan akal sehat. Sikap itu dianggap telah melanggar keputusan Munaslub 2016 yang menempatkan Partai Golkar ikut serta menjadi kekuatan pemberantasan korupsi. GMPG menilai kepemimpinan saat ini telah menciderai semangat yang ada dalam Doktrin Karya Kekaryaan dan paradigma Partai Golkar.

Baca: Setya Novanto Siapkan Amunisi Ajukan Praperadilan

"Kami berharap Dewan Kehormatan bisa memberikan sikap, pertimbangan dan masukan pada jajaran pimpinan Partai Golkar," kata Sirajudin. Sehingga, kata dia, kebersihan, marwah, kewibawaan serta dukungan masyarakat pada partai bisa terjaga.

Sementara itu, Akbar Tandjung menyatakan kasus yang dialami Setya Novanto bisa berdampak pada masa depan. Sebab, selain sebagai Ketua Partai Golkar, Setya Novanto juga menjabat sebagai Ketua DPR. "Harus ada upaya-upaya untuk menyelamatkan partai," kata Akbar.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

Perwakilan Golkar di Susunan Calon Kabinet Prabowo

17 hari lalu

Perwakilan Golkar di Susunan Calon Kabinet Prabowo

Prabowo juga memberikan sejumlah kursi calon wakil menteri maupun kepala badan untuk kader Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar akan Undang Jokowi dan Prabowo di Puncak HUT ke-60

17 hari lalu

Partai Golkar akan Undang Jokowi dan Prabowo di Puncak HUT ke-60

Puncak HUT Golkar akan diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC) pada 12 Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Dapat 3 Kursi Ketua Komisi dan 17 Wakil Ketua AKD di DPR

17 hari lalu

Golkar Dapat 3 Kursi Ketua Komisi dan 17 Wakil Ketua AKD di DPR

Sekjen Golkar, Muhammad Sarmuji, menyatakan kader yang akan menempatkan posisi ketua komisi akan diumumkan sehari sebelum penetapan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Terima Kasih ke Jokowi: Dilantik 3 Kali, Kemudian jadi Warna Kuning

25 hari lalu

Bahlil Terima Kasih ke Jokowi: Dilantik 3 Kali, Kemudian jadi Warna Kuning

Bahlil mengatakan bahwa ia dilantik tiga kali sebagai pejabat selama 10 tahun pemerintahan Jokowi. Jabatannya, kata dia bertahap taklangsung menteri.

Baca Selengkapnya

Meutya Hafid, Wartawan Perang yang Pernah Disandera di Irak Disebut-sebut Bakal Jadi Menkominfo

32 hari lalu

Meutya Hafid, Wartawan Perang yang Pernah Disandera di Irak Disebut-sebut Bakal Jadi Menkominfo

Mantan wartawan perang Metro TV, Meutya Hafid, disebut-sebut disodorkan Partai Golkar untuk menjadi Menkominfo dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Kembali Jadi Anggota DPR, Meutya Hafid Ungkap Rencananya 5 Tahun ke Depan

34 hari lalu

Kembali Jadi Anggota DPR, Meutya Hafid Ungkap Rencananya 5 Tahun ke Depan

Politikus Partai Golkar Meutya Hafid kembali menjadi anggota DPR periode 2024-2029. Apa rencananya 5 tahun ke depan?

Baca Selengkapnya

Pilgub Banten 2024: Airin-Ade Sumardi Soroti Kesenjangan Kawasan Banten Utara dan Selatan

36 hari lalu

Pilgub Banten 2024: Airin-Ade Sumardi Soroti Kesenjangan Kawasan Banten Utara dan Selatan

Airin juga menyoroti persoalan pengangguran di Banten menjadi angka tertinggi se-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

45 hari lalu

Bamsoet Sebut Golkar Sudah Setor Nama Calon Menteri ke Prabowo

Bamsoet belum berbicara lebih detail mengenai jumlah kursi yang diberikan Prabowo untuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Munaslub Kadin Bikin Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid, Munaslub Golkar Buat Bahlil Gantikan Airlangga Hartarto

48 hari lalu

Munaslub Kadin Bikin Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid, Munaslub Golkar Buat Bahlil Gantikan Airlangga Hartarto

Dalam waktu berdekatan terjadi dua munaslub, yaitu Munaslub Kadin dan Munaslub Golkar. Anindya Bakrie dan Bahlil geser ketua sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Peluncuran Buku 'Kepedihan Berubah Senayan' Karya Darul Siska

57 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Peluncuran Buku 'Kepedihan Berubah Senayan' Karya Darul Siska

Menurut Bamsoet, buku ini menekankan pada pentingnya konsistensi dan ketekunan dalam berpolitik, serta komitmen pada tujuan mulia dalam melayani rakyat dan negara.

Baca Selengkapnya