Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan (kedua kiri) bersiap memberi keterangan pers tentang kasus penganiayaan dan pengeroyokan pakar IT ITB Hermansyah di Polda Metro Jaya, Jakarta, 13 Juli 2017. M Iriawan menjelaskan penganiayaan dan pembacokan ahli IT Hermansyah adalah murni kriminal yang dipicu akibat serempetan mobil korban dengan mobil para pelaku di Tol Jagorawi KM 6, Jakarta Timur. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Polisi M. Iriawan menyatakan pergeseran jabatan dari Kapolda Metro Jaya menjadi Asisten Operasi (Asops) Kapolri bukan lantaran kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, belum terungkap. "Tidak ada (kaitan dengan pengungkapan kasus Novel)," katanya di Jakarta, Kamis 20 Juli 2017.
Iriawan juga mengungkapkan pergantian jabatan dari Kapolda Metro Jaya menjadi Asops Kapolri bukan degradasi atau penurunan. "Kalau saya jadi kadiv (kepala divisi), itu baru (penurunan jabatan), tapi ini kan tidak," ujar mantan Kapolda Jawa Barat itu.
Iriawan mengatakan sebagian besar kasus yang ditangani selama menjadi Kapolda Metro Jaya terungkap, tapi ada kasus yang menjadi perhatian publik belum terungkap, seperti aksi teror terhadap Novel.
"Nanti, mudah-mudahan Kapolda Metro Jaya baru bisa mengungkap itu," tuturnya.
Iriawan berjanji akan tetap amanah dan maksimal menjalankan tugas baru sebagai Asops Kapolri menggantikan Irjen Polisi Unggung Cahyono.
Sebelumnya, Kapolri menerbitkan Surat Telegram Rahasia Nomor STR/1768/VII/2017 tertanggal 20 Juli 2017 yang merotasi 51 perwira tinggi dan menengah.
Salah satu yang perwira polisi menjalani pergantian jabatan adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi M. Iriawan digantikan Irjen Polisi Idham Azis yang sebelumnya menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri.
7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya
20 hari lalu
7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya
Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.