Bekas Karyawan Angkasa Pura I Tuntut THT Rp 71 Miliar

Reporter

Selasa, 18 Juli 2017 14:13 WIB

PT Angkasa Pura I. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Koordinator bekas karyawan Angkasa Pura I Wilayah Makassar, Abidin Haju, mengatakan datang ke Jakarta untuk menuntut Tunjangan Hari Tua (THT) yang belum dibayarkan. Abidin menyebut manajemen Angkasa Pura I mempunyai kewajiban membayarkan THT Rp 71 miliar untuk 603 eks karyawannya.


"Paling lambat pada 31 Maret 2017 lalu. Tapi, sampai sekarang manajemen Angkasa Pura I belum merealisasikan," kata Abidin Haju, Senin sore, 17 Juli 2017.


Baca juga:
Angkasa Pura I Ingatkan Penipuan Berkedok Rekrutmen Pegawai

Menurut Abidin, ratusan bekas karyawan itu berasal dari berbagai daerah seperti Bali, Solo, Biak, Manado, Makassar, Kupang, Lombok, dan Ambon. Bahkan, bekas karyawan dan manajemen yang diwakili Shafwan Hadi selaku Compensation and industrial Relation Dept. Head, telah membuat membuat perjanjian kesanggupan membayar. "Tapi tetap saja belum dibayarkan."


Baca pula:
Angkasa Pura I Akan Buka Rute Lombok ke Jeddah

Dalam surat perjanjian bersama itu terlihat ditandatangani dari Kementerian Ketenagakerjaan Reytman Aruan; Kementerian BUMN Sulistik Widayati, bekas karyawan dan PT Angkasa Pura I. "Dalam surat perjanjian sudah jelas ada stempel dan materai, tapi kenapa belum juga dibayarkan THT kami," kata Abidin.

Koordinator eks Karyawan AP I Sumaryadi mengatakan sedang menempuh jalur Pengadilan Hubungan Industrial. Kendati demikian, ia mengakui masih menunggu itikad baik dari manajemen Angkasa Pura I. "Kalau ada solusi terbaik ya enggak usahlah ke proses hukum. Sebenarnya intinya itikad baik saja," ucap Sumaryadi.

Human Capital dan General Affair Director Angkasa Pura I, Adi Nugroho, mengatakan mempersilakan eks karyawan menempuh jalur hukum. Menurut Adi, ada penolakan dari bekas karyawan ketika hendak dibayarkan THT-nya. "Kalau mau dibayarkan sekarang, kami bayarkan THT-nya. Cuma mereka sendiri yang tak mau," ucap Adi.

Menurut Adi, pembayaran sudah disiapkan dengan sistem aktuaris, sesuai dengan aturan di Angkasa Pura I. Meskipun hitung-hitungannya berbeda, Adi menegaskan karena kedua pihak memiliki perhitungan berbeda. "Kami tetap mau bayarkan THT secara aktuaris karena itulah perhitungan kami," kata Adi.

DIDIT HARIYADI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

6 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

13 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

22 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

28 hari lalu

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

Posko terpadu Bandara Lombok yang beroperasi selama 16 hari ini akan melakukan pemantauan dan pengendalian selama musim libur Lebaran.

Baca Selengkapnya