Kasus Hermansyah, Kapolri Tito: Pengusutan Polisi Profesional  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 17 Juli 2017 14:48 WIB

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan, bersama empat tersangka terkait kasus pembacokan ahli telematika Hermansyah di Polda Metro Jaya, Jakarta, 13 Juli 2017. Mochamad Iriawan meminta masyarakat tidak mengaitkan kasus penyerangan terhadap pakar telematika Hermansyah dengan kasus dugaan pornografi yang menjerat Rizieq Shihab dan Firza Husein, selain itu kepolisian berhasil mengamankan barang bukti dua unit mobil, dompet, pakaian dan empat tersangka. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian memastikan proses hukum atas pengeroyokan atas pakar telematika alumnus Institut Teknologi Bandung, Hermansyah, berjalan profesional. Sebab, ia menilai, terdapat isu yang berkembang dalam menentukan motif pengeroyokan.

"Meskipun ada isu yang berkembang tentang motif, tim Polda Metro tidak terpengaruh isu berkembang, tapi lebih ke langkah profesional," kata Tito di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 17 Juli 2017.

Baca: Keluarga Hermansyah Membantah Irina Ustinova Mantan PSK

Tito menyebut kunci pengungkapan kasus ini berasal dari pelaku. Dia mengatakan pelaku pengeroyokan mengatakan pengeroyokan ini berawal dari mobil pelaku dan korban bersenggolan. "Akhirnya kejar-kejaran, berhenti, lalu membacok. Setelah peristiwa itu, mereka lari ke Bandung," ujarnya.

Pelaku pun lari ke Bandung, Jawa Barat. Setelahnya, kata Tito, banyak motif, termasuk motif politik, yang berkembang dalam proses pengejaran oleh kepolisian. Mendengar isu motif yang beredar, kata Tito, membuat pelaku ketakutan. "Sehingga mereka ingin menyerahkan diri, lalu kemudian dilakukan penangkapan," ucapnya.

Ia pun meminta publik mengikuti seluruh proses hukum terduga pelaku hingga pengadilan. "Prinsipnya, semua pasti sampai ke pengadilan dan tidak bisa di-setting, karena mereka bukan aktor," ujar Tito.
Simak pula: Kronologi Pengeroyokan Hermansyah ITB Versi Tersangka

Pengeroyokan terhadap Hermansyah terjadi sekitar pukul 04.00 WIB pada 9 Juli 2017. Saat itu Hermansyah dan istrinya hendak pulang ke Depok menggunakan mobil Toyota Avanza B-1086-ZFT. Di Jalan Tol Jagorawi KM 6, mobilnya bersenggolan dengan mobil jenis sedan.

Pengemudi sedan memaksa Hermansyah menepi. Saat itulah Hermansyah dikeroyok oleh lima orang, yang satu di antaranya menggunakan senjata tajam. Akibat pembacokan itu, Hermansyah mengalami luka serius di bagian kepala, leher, dan tangan.

Dua pria yang diduga terlibat penganiayaan Hermansyah pun ditangkap. Penangkapan itu berlangsung di kawasan Sawangan, Depok, Rabu dinihari, 12 Juli 2017.

ARKHELAUS W.

Video Terkait:
Pelaku Pembacokan Ahli IT Hermansyah Diringkus Polisi, Ini Motif Pembacokannya




Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

22 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

23 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

2 hari lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya