Pemerintah Indonesia dan Telegram Cari Jalan Tengah  

Reporter

Senin, 17 Juli 2017 13:55 WIB

Juru bicara presiden, Johan Budi bersama Mensesneg Pratikno saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, 15 Agustus 2016. Presiden Joko Widodo memberhentikan Menteri ESDM Archandra Tahar terkait kewarganegaraan ganda, yakni Indonesia dan Amerika Serikat. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Telegram kini bekerja mencari solusi jalan tengah menyangkut keberadaan saluran percakapan kelompok radikal dalam aplikasi itu. Juru Bicara Istana Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan, upaya mencari solusi itu sebagai tindak lanjut pasca pemblokiran domain Telegram pekan kemarin.

"Saya rasa jalan tengahnya sekarang tengah dibahas antara pemerintah dan Telegram," kata Johan saat dimintai keterangan di Istana Kepresidenan, Senin, 17 Juli 2017.

BACA: 3 Tawaran Pendiri Telegram ke Pemerintah Indonesia

Diberitakan sebelumnya, pemerintah telah memblokir domain Telegram (bukan aplikasi) per hari Jumat 14 Juli 2017 kemarin. Langkah itu diambil karena Telegram dianggap pemerintah membiarkan saluran-saluran percakapan kelompok radikal berada di layanan mereka.

BACA: Kelebihan Telegram Hingga Jadi Pilihan Favorit Teroris

Pemilik Telegram, Pavel Durov, sempat mempertanyakan langkah pemerintah itu. Namun, belakangan mengaku bersalah telah lalai membiarkan saluran-saluran berbahaya dan akan memblokir semua akun yang dianggap pemerintah Indonesia berkaitan dengan terorisme. Di sisi lain, juga meminta adanya kerjasama dengan pemerintah.

Johan mengaku belum tahu apa jalan tengah atau solusi yang dicari pemerintah dan Telegram. Namun, pada dasarnya, solusi yang dicari adalah solusi yang bisa memastikan akun-akun yang menjadi ganjalan tidak ada.

BACA: Heboh Telegram, Kapolri Tito: Dari Bom Thamrin hingga Falatehan

"Menkominfo sendiri kan bilang baru ada komunikasi dengan Telegram dan bisa saja diselesaikan persoalan-persoalan yang selama ini jadi ganjalan pemerintah. Poin utamanya untuk keamanan negara," ujar Johan.

Ditanyai apa sikap istana terhadap pengakuan bersalah Telegram dan tawaran kerjasama dari mereka, Johan mengatakan hal tersebut adalah peluang.

ISTMAN MP

Berita terkait

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

12 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

13 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

16 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

34 hari lalu

Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

Telegram diduga digunakan untuk merekrut orang-orang bersenjata yang menjadi pelaku penembakan gedung konser Balai Kota Crocus di luar Moskow.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

36 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

37 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

37 hari lalu

Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.

Baca Selengkapnya