Lima Pelaku Bom Panci Bandung Mulai Diperiksa di Mako Brimob  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 13 Juli 2017 17:42 WIB

Anggota Inafis melakukan penggeledahan di rumah warga berinisial AAS yang mengontrak di kawasan Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat, 12 Juli 2017. AAS diamankan petugas terkait meledaknya bom panci di rumah kontrakan Kampung Kubang Beureum pada Sabtu malam pekan lalu. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan pihaknya sudah menangkap 5 pelaku bom Bandung dan mulai hari ini diperiksa di Mako Brimob, Depok. Mereka adalah Agus Wiguna, Kodar, Asep Ahmad Bintara, Ade Arif Suryana, dan Ade Rosidi.

Martinus menuturkan para pelaku hari ini dibawa ke Jakarta untuk diperiksa intensif guna mengetahui dari mana mereka belajar dan siapa yang memberikan modal atau uang untuk merekrut, mengumpulkan bahan-bahan peledak, dan membeli bahan-bahan itu.

Baca : Analisa Mantan Napi Cibiru Penyebab Bom Panci di Bandung Meledak

Pada saat yang sama, penggeledahan terus digelar di beberapa lokasi. "Saat ini sedang ada penggeledahan di wilayah Jawa Barat untuk memastikan sel ini sudah semua dilakukan penangkapan dan untuk memastikan mereka bisa dicegah untuk melakukan aksi-aksi ledakan," ujar Martinus di kantornya, Kamis, 13 Juli 2017.

Martinus berujar, mayoritas pelaku ditangkap di wilayah Jawa Barat. Seperti Asep yang ditangkap di wilayah Sukabumi, tapi dia tinggal di Cianjur. Ade, yang berprofesi buruh, ditangkap pada Selasa kemarin di Cibiru, Bandung. Adapun Rosidi ditangkap pagi tadi sekitar pukul 05.00.





Menurut Martinus, empat pelaku telah mengetahui rencana Agus Wiguna untuk meledakkan bom di sejumlah lokasi. Ia memastikan para pelaku berada di satu sel yang baru. Mereka terbentuk dengan tujuan melakukan upaya-upaya radikalisasi kepada orang-orang yang ada di sekitarnya.

Simak: Tito Karnavian: Pelaku Bom Panci Bandung Radikal karena Internet

Martinus menyebutkan Agus Wiguna mulai terkena dampak radikal dari Kodar, pelaku satu kontrakannya, sejak Mei 2017. Kodar kemudian mengajak Agus untuk melakukan upaya-upaya peledakan di beberapa tempat.

Sebuah bom panci di Bandung meledak pada Sabtu sore pekan lalu, sekitar pukul 15.30. Ledakan tersebut terjadi di kamar kontrakan yang dihuni oleh Agus Wiguna, 21 tahun. Saat kejadian, Agus tidak berada di kontrakan tersebut.

DANANG FIRMANTO




Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

5 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

6 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

18 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya