Sidang Suap Bupati Klaten, Terdakwa: RSUD Banyak Pegawai Titipan  

Jumat, 7 Juli 2017 18:17 WIB

Bupati Klaten (nonaktif) Sri Hartini, usai menjalani pemeriksaan perdana, di Gedung KPK, Jakarta, 11 Januari 2017 pasca terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK. Sri Hartini diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Pegawai Negeri Sipil pemberi suap Suramlan (SUL) dalam kasus dugaan suap terkait promosi, mutasi dan penempatan pejabat dalam pengisian perangkat Daerah di Kabupaten Klaten, dimana dari tangan Sri KPK mengamankan uang diduga suap sebesar Rp 2.080 miliar, 5.700 dollar AS, dan 2.035 dollar Singapura. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Semarang - Terdakwa kasus dugaan suap jabatan, Bupati Klaten nonaktif Sri Hartini, mengungkapkan banyak pegawai titipan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bagas Waras Klaten. Hal tersebut dia ungkapkan ketika menanggapi kesaksian Direktur Utama RSUD Bagas Waras Klaten Limawan Budi Wibowo saat sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Jumat, 7 Juli 2017.

"Dulu, saudara pernah laporan kalau banyak titipan, termasuk dari Bu Wakil Bupati (Sri Mulyani)," katanya kepada saksi dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Antonius Widjantono tersebut.

Baca juga: Penyuapnya Mau Disidang, Bupati Klaten Yakin Segera Menyusul

Pernyataan Sri Hartini tersebut dibantah saksi. Menurut Limawan, titipan pegawai baru di rumah sakit tersebut hanya berasal dari Bupati. "Saya tetap pada keterangan, yang mulia," kata saksi kepada majelis hakim.

Dalam sidang tersebut dihadirkan sejumlah saksi yang mengaku telah menyetorkan sejumlah uang untuk masuk sebagai pegawai di sejumlah perusahaan daerah di Kabupaten Klaten.

Salah seorang saksi, Purwanto, mengaku telah menyetorkan Rp 150 juta untuk menjadi pegawai perusahaan daerah air minum (PDAM). Ia mengaku menyetorkan uang melalui Sunarso, sopir pribadi Sri Hartini. Namun, hingga saat ini, ia mengaku belum juga mendapat panggilan kerja di perusahaan daerah itu.

Keterangan serupa disampaikan Sri Sumarni yang sudah membayar Rp70 juta agar anaknya bisa diterima sebagai pegawai di RSUD Bagas Waras. "Anak saya lulusan D3. Bayar, ya, harapannya bisa diterima menjadi pegawai," ujarnya.

Simak pula: Berkas Dilimpahkan, Penyuap Bupati Klaten Segera Disidangkan

Dalam sidang perdana pada Senin, 22 Mei 2017, Bupati Klaten nonaktif Sri Hartini didakwa jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima suap dan gratifikasi terkait dengan penataan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) yang totalnya mencapai Rp 12 miliar.

Rinciannya, terdakwa menerima hadiah atau gratifikasi yang nilainya mencapai Rp 9,17 miliar dari sejumlah orang yang berkaitan dengan berbagai hal di bidang pemerintahan. Adapun Sri Hartini menerima total uang Rp 2,98 miliar sebagai hadiah atau janji yang berkaitan dengan penataan SOTK baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten.

Sri Hartini ditangkap melalui operasi tangkap tangan KPK pada Jumat pagi, 30 Desember 2016. Dia ditangkap karena diduga menerima setoran dari para pegawai negeri sipil terkait dengan promosi jabatan. Pada Sabtu, 31 Desember 2016, KPK menetapkan Sri Hartini sebagai tersangka penerima suap bersama Kepala Seksi Sekolah Menengah Pertama Dinas Pendidikan Klaten Suramlan sebagai tersangka pemberi suap.

ANTARA

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

14 jam lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

1 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

45 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

48 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

3 November 2023

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.

Baca Selengkapnya

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

4 Oktober 2023

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dikabarkan akan diluncurkan mulai 2024 mendatang. Apa saja yang menarik dari kereta cepat ini?

Baca Selengkapnya

Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang

23 September 2023

Jenazah Ajudan Kapolda Kaltara Diotopsi di RS Bhayangkara Semarang

Jenazah ajudan Kapolda Kaltara Brigadir Setyo Herlambang dibawa ke RS sebelum diberangkatkan ke Kendal.

Baca Selengkapnya