Korupsi E-KTP, KPK Akan Jadwalkan Ulang Pemeriksaan Setya Novanto  

Reporter

Jumat, 7 Juli 2017 16:08 WIB

Sidang E-KTP, Setya Novanto: Saya Tak Kenal Dekat Andi Narogong. TEMPO/Maria Fransisca

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menjadwalkan ulang pemanggilan terhadap Ketua DPR Setya Novanto sebagai saksi dalam dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Setya, yang semestinya diperiksa hari ini, 7 Juli 2017, absen dengan alasan sakit.

"Kami akan menjadwalkan ulang untuk proses kasus ini," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, di kantornya, Jumat.

Baca: Setya Novanto Sakit Vertigo Batal Diperiksa KPK untuk Kasus E-KTP

Febri mengatakan lembaganya sudah menerima surat izin yang ditandatangani Setya. Surat berkop instansi DPR itu menerangkan Setya tak bisa menghadiri pemeriksaan KPK karena alasan kesehatan.

Selain memanggil Setya Novanto, KPK bakal memanggil ulang saksi-saksi yang tak hadir dalam pemeriksaan sebelumnya. Salah satunya Agun Gunanjar Sudarsa, yang kini menjadi Ketua Panitia Khusus Hak Angket KPK.

"Kami harap saksi yang dipanggil sebelumnya bisa memenuhi kewajiban hukum. Itu lebih baik daripada tidak mendapat kesempatan untuk klarifikasi," kata Febri.

Baca juga: KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Agun Gunandjar

Febri menyatakan belum bisa memastikan kapan penyidik KPK akan menjadwalkan ulang pemeriksaan Setya. Menurut dia, saat ini penyidik masih mengoordinasikan tindakan selanjutnya.

Hari ini KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap tujuh saksi terkait dengan korupsi e-KTP. Lima di antaranya anggota DPR, yakni Jafar Hafsah (mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat), Khatibul Umam Wiranu (mantan Wakil Ketua Komisi II DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa), Jazuli Juwaini (anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera), Setya Novanto, dan Mirwan Amir (mantan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR dari Fraksi Partai Demokrat). Sementara itu, dua orang lainnya adalah Fajri Agus Setiawan, mantan karyawan PT Sandipala Arthapura dan notaris Hilda Yulistiawati. Ketujuh saksi itu diperiksa untuk tersangka Andi Agustinus alias Andi Narogong.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

10 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

12 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

20 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya