Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Reporter

Selasa, 4 Juli 2017 23:02 WIB

Seekor siamang meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya saat udara dingin di kebun binatang Debrecen, Budapest, Hungaria, 25 Janaruari 2017. (Zsolt Czegledi/MTI via AP)

TEMPO.CO, Blitar–Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Kediri Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Timur Marawayan mengatakan siamang yang menarik jari seorang balita hingga putus di kantor Pemerintah Kota Blitar pada Sabtu pekan lalu tidak stres.

Menurut Marawayan siamang yang dipelihara di Taman Wisata Kebon Rodjo Kota Blitar itu dalam keadaan sehat dan tidak terindikasi mengidap penyakit berbahaya. “Hewan ini sehat, tetapi memang agresif,” kata Marawayan, Selasa 4 Juli 2017.

Baca: BKSDA Serang Amankan Siamang dan Jambul Kuning dari Warga

Marawayan berujar siamang itu hasil sitaan BKSDA dari seseorang yang memelihara secara ilegal. Satwa itu lalu diminta oleh Pemerintah Kota Blitar sebagai pelengkap koleksi satwa Taman Wisata Kebon Rodjo.

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar. Penghuni Kebon Rodjo mendapat sinar matahari dan udara yang cukup. Hanya saja terdapat celah yang agak terbuka tepat di bawah kandang yang tak banyak diketahui pengunjung. Celah inilah yang dipergunakan siamang untuk mengeluarkan tangannya dan menyambar jari seorang balita sebelum menariknya hingga putus.

Simak: Spesies Baru Siamang Ditemukan di Cina

Meski hanya bisa mengeluarkan sebagian tangannya ke luar kandang, namun tindakan itu cukup berbahaya dan mengancam pengunjung. Karena itu pihak pengelola Kebon Rodjo memasang tulisan yang cukup besar tentang peringatan agar tidak mendekati kandang. “Sayang tingkat kedisiplinan orang berbeda-beda,” kata Marawayan.

Insiden penyerangan siamang terhadap balita berinisial AI terjadi Sabtu, 1 Juli 2017 pukul 12.00 WIB. Saat itu kondisi Taman Kebon Rodjo tengah banyak dikunjungi masyarakat. Semula AI berjalan bergandengan tangan dengan ayahnya di sekitar kandang siamang. Namun tiba-tiba AI berjalan mendekat menuju kandang setelah melepas pegangan ayahnya.

Lihat: Lengking Siamang di Hutan Supayang

Siamang mengulurkan tangan dari celah bawah kandang dan menyambar tangan kanan AI. Sang ayah mencoba menarik kembali tangan anaknya meski sempat mencakar kepala bocah itu. Upaya melepaskan tangan AI baru berhasil setelah petugas kandang mendekat dan menenangkan siamang.

Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Budi Rahayu Blitar. Namun bocah itu terpaksa kehilangan ibu jarinya dan dijadwalkan akan menjalani operasi penyambungan di RSUD Syaiful Anwar Malang.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

24 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

37 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

41 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

42 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

43 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

53 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

4 Maret 2024

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

29 Februari 2024

Rentetan Kematian Gajah Sumatera, KLHK Manfaatkan Teknologi Deteksi Dini

Sebelumnya, BKSDA Aceh menemukan seekor gajah sumatera yang mati di Kabupaten Pidie Jaya.

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

26 Februari 2024

Harimau Berkeliaran di Lampung Barat, Kandang Jebak dan Personel Pemburu Ditambah

Sebelum peristiwa dua warga diduga tewas diterkam, berulang kali laporan diterima perihal penampakan harimau.

Baca Selengkapnya