Hari Bhayangkara, IPW: Momentum Evaluasi Teroris Makin Nekat

Sabtu, 1 Juli 2017 12:28 WIB

Petugas kepolisian melakukan pengamanan lokasi penusukan dua anggota Brimob di sekitar masjid lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jl. Sultan Hasanuddin, Jakarta, 30 Juni 2017. Saat ini kedua polisi korban penusukan dirawat di RS Pusat Pertamina. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menyebutkan salah satu catatan penting di Hari Bhayangkara yang diperingati hari ini adalah jajaran kepolisian harus menganalisis soal teroris yang makin nekat. “Kenapa teroris makin super nekat melakukan perang terbuka terhadap Polri meski hanya dengan sebilah pisau dapur,” tuturnya, dalam pesan tertulisnya, Sabtu, 1 Juli 2017.

Oleh karena itu, Neta berharap Kepolisian Republik Indonesia melakukan evaluasi secara menyeluruh. Dengan begitu, diharapkan jajaran Polri bisa bekerja profesional, proporsional dan independen.

Hari Bhayangkara tahun 2017 ini, kata Neta, diwarnai duka yang dalam. Teroris berhasil memberikan kado hitam buat Polri dan menjadikan anggota Polri sebagai bulan-bulanan serta target serangan teror.

Setelah bom Kampung Melayu yang menewaskan tiga anggota polisi, teroris kembali menyerang polisi di markas Polda Sumut dan di masjid di depan Mabes Polri beberapa jam menjelang Hari Bhayangkara 2017. Tragisnya dengan senjata seadanya para teroris nekat menyerang anggota polisi yang bersenjata lengkap di sekitar markasnya.

Neta menegaskan, Polri harus mampu membangun dan menegakkan citra yang profesional sehingga jajaran kepolisian disegani semua pihak, terutama kalangan teroris. Karena kalangan kepolisian yang dengan mudahnya diserang teroris diakibatkan oleh ketidakwibawaan polisi sehingga tak lagi disegani, teritama oleh kalangan teroris.

Bisa jadi hal ini, menurut Neta, karena sejak beberapa tahun lalu polisi terlalu agresif melakukan eksekusi mati terhadap para teroris di lapangan. Hal ini ternyata tidak membuat teroris takut, malah makin super nekat dan menerapkan prinsif "nyawa dibayar nyawa.”

Neta menambahkan, penyerangan tersebut semakin menunjukkan bahwa sistem penumpasan terorisme selama ini sesungguhnya tidak berhasil. Begitu juga konsep radikalisasi yang digalang pemerintah selama aini yang ia anggap gagal.

Menurut Neta, di hari Bhayangkara ini, penanganan penyerangan terhadap polisi seharusnya menjadi fokus utama bagi Polri agar kejadian yang sama tak lagi terulang. Hal itu agar tak menimbulkan trauma bagi aparat kepolisian di lapangan yang khawatir kemungkinan diserang teroris.

Dalam konsolidasi dan evaluasi itu, kata Neta, Polri harus menekankan semua jajarannya agar senantiasa bekerja profesional, proporsional dan independen, terutama jajaran yang bersentuhan dengan terorisme, seperti bimas, intelijen, densus 88 dan lain-lain. Polri juga harus mencari tahu siapa sesungguhnya otak serangan itu. “Jika dibiarkan, berbagai kasus serangan ini akan mereduksi semua prestasi Polri selama ini,” ucap dia.

DESTRIANITA

Berita terkait

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

13 November 2019

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

26 September 2019

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

Pasukan Divisi Anti-teroris Bukit Aman, Malaysia menahan 11 WNI tersangka jaringan kelompok teroris ISIS yang berencana menyerang ketua parpol.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

12 Juni 2019

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

Empat terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi ternyata pelarian dari Aceh pada Desember 2018.

Baca Selengkapnya