TEMPO Interaktif, Medan:Selat Malaka sampai saat ini masih rawan perompakan kapal nelayan oleh kelompok bersenjata. Baru-baru ini pasukan TNI Aangkatan Laut membekuk 5 orang bersenjata asal Aceh yang mrampok Kapal Motor Sumber Rezeki dan Kapal Motor Sumber Mas di perairan Selat Malaka.“Kekuatan Pangkalan Utama Belawan sangat minim, baik secara peralatan maupun personel,” kata Laksamana Muda Muryono, Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Belawan, Kamis.Muryono menambahkan, apabila ditinjau dari luas wilayah laut, kekuatan anggota dan peralatan militer sangat kurang. Belum lagi ada sekitar 31 negara yang menggunakan Selat Malaka sebagai jalur lalu lintas.Sejak kerja sama dengan negara tetangga, Malaysia dan Singapura, kejahatan di laut yang ditangani TNI dapat ditekan. Data kasus jumlahnya menurun dari 2004 sebanyak 25 kasus, 2005 sebanyak 15 kasus, dan 2006 turun menjadi dua kasus.Untuk mengatasi tindak kejahatan di laut, TNI akan meninjau ulang pos-pos keamanan yang dianggap strategis dan memindahkan pos yang dianggap tidak strategis. Seperti akan memperkuat pos keamanan di Tanjung Datuk yang berbatasan dengan Malaysia dan pos Tanjung Pinang akan bergeser ke kawasan Kalimantan. Hambali Batubara