Di Yogya, Acara Syawalan Disiapkan Warga Kristiani

Reporter

Selasa, 27 Juni 2017 19:45 WIB

Djaduk Ferianto di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja, Yogyakarta. Dok. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia yang tercerai berai karena sentimen agama pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta membuat sebagian orang prihatin dan berinisiatif menggelar sejumlah kegiatan yang menggambarkan kerukunan.

Umat Kristiani RT 06, Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, menjadi panitia persiapan syawalan di desa itu. Penduduk menjadikan lapangan voli dusun itu sebagai tempat syawalan. Umat Kristiani menyiapkan peralatan untuk acara, seperti meja dan kursi. Mereka juga menghidangkan makanan dan minuman.

Djaduk Ferianto, seniman kondang Yogyakarta yang juga warga RT 6, Kembaran, Tamantirto, Kasihan, ikut dalam acara tersebut. Djaduk yang beragama Katolik tak canggung berbaur dengan umat Islam saat syawalan berlangsung. Ia mengatakan tradisi syawalan sudah berlangsung lama di lingkungan tempat tinggalnya.

Intoleransi yang mencuat akhir-akhir ini mendorong penduduk mengekpresikan kegundahan mereka dengan kegiatan-kegiatan, yang menggambarkan kerukunan. "Kami ingin mempertegas tentang Kebhinekaan Indonesia. Umat Kristiani dan umat Islam bahu-membahu, saling membantu menyiapkan syawalan," kata dia, Selasa, 27 Juni 2017.

Riuh persiapan syawalan terjadi sebelum salat Idul Fitri pada Minggu, 25 Juni 2017. Anak-anak muda dan bocah-bocah mengikuti malam takbiran. Pagi hari, setelah umat muslim selesai menunaikan salat Idul Fitri, umat Islam dan Kristiani berkumpul di lapangan voli. Mereka saling bersilaturahmi. Umat Kristiani mengucapkan selamat Lebaran. Umat Islam memberikan sambutan ketika syawalan berlangsung. "Indah sekali persaudaraan kami," kata Djaduk.

Menurut dia, harmoni antar umar beragama di Dusun Kembaran sudah berlangsung lama. Selama ini mereka hidup rukun dan tidak pernah ada konflik berlatar agama. Ketika Idul Fitri tiba, umat Kristiani membantu menyiapkan tradisi syawalan umat Muslim. Sebaliknya, ketika umat Kristiani merayakan Natal, umat Muslim pun membantu mereka. Umat Muslim ada yang menjadi petugas parkir di sekitar gereja di dusun itu.

Padepokan seni Bagong Kussudiarja yang berada di RT 05, bersebelahan dengan RT 06, telah menerapkan praktek toleransi sejak tahun 1968. Pada tahun itu, pusat tari Bagong Kussudiarja mementaskan sendratari kelahiran Yesus.

Yang menarik, pemeran Yesus waktu itu adalah seorang muslim. Tahun 1980-an, sendratari itu dipentaskan ketika ada tur di Eropa di katedral. "Penontonnya terperangah karena pemerannya seorang muslim yang menjiwai karakter Yesus," kata Djaduk.

Ia mengatakan ayahandanya, Bagong Kussudiardjo pernah berperan sebagai imam salat dalam film berjudul Al Kautsar. Film ini menceritakan pemuda bernama Saiful Bachri (WS Rendra), seorang guru mengaji di pesantren Pabelan, Magelang, Jawa Tengah.

Bagong yang merupakan umat Kristiani tak canggung berperan sebagai imam saat salat bersama WS Rendra. Syuting film religi yang disutradarai Chaerul Umar itu berlangsung tahun 1977. Bagong melihat pesantren Pabelan Magelang sebagai pesantren yang bagus menerapkan toleransi.

Menurut Djaduk, Bagong terinspirasi dari pesantren itu saat mendirikan Padepokan Bagong. Pada Lebaran kali ini, Djaduk mengunggah foto ayahnya yang sedang bermain film mengimami WS Rendra yang sedang salat di akun Facebook-nya.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

56 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

58 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya