Musim Mudik 2017, Pemerintah Diminta Awasi Jalur Tikus TKI Ilegal  

Reporter

Jumat, 23 Juni 2017 07:46 WIB

TKI yang akan mudik dari Kuala Lumpur Malaysia. REUTERS/Samsul Said

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Tenaga Kerja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Saleh Partaonan Daulay mengatakan pemerintah perlu meningkatkan pengawasan di daerah-daerah perbatasan guna mengantisipasi tenaga kerja Indonesia yang masuk melalui jalur ilegal. Sebab, menurut dia, menjelang Lebaran ini, mobilitas TKI yang akan kembali ke kampung halaman diprediksi meningkat.

Pengawasan pemerintah diperlukan agar tidak ada TKI ilegal yang mencoba kembali ke Indonesia lewat jalur laut dan menggunakan kapal-kapal yang tidak laik. "Pemerintah harus memastikan arus mudik TKI ilegal tidak sampai menelan korban. Apalagi cuaca saat ini sedang tidak menentu. Kami tidak mau ada korban akibat kapal-kapal pengangkut TKI yang tidak laik, seperti yang terjadi beberapa bulan lalu,” katanya lewat pesan singkat, Jumat, 23 Juni 2017.

Baca: Mudik H-3 Lebaran, Tiga Kecelakaan Warnai Tol Brebes - Batang

Politikus Partai Amanat Nasional ini berujar pemerintah harus memanfaatkan musim mudik Lebaran ini untuk memfasilitasi kepulangan TKI ilegal ke Indonesia. Secara bersamaan, pemerintah dapat memanfaatkannya untuk mengurus agar para TKI tersebut dapat mendapat legalitas sebagai pekerja.

"Di Malaysia saja, jumlah WNI yang bekerja tidak sesuai dengan prosedur jauh lebih banyak dari yang legal. Harus ada upaya sistematis dan terus-menerus untuk mengurus TKI di sana. Pemerintah tidak boleh membiarkan hal seperti ini berjalan terus,” ujarnya.

Baca: Tol Jakarta-Cikampek Macet Parah, Depok ke Cikarang Butuh 6 Jam

Ia menyarankan pemerintah menjemput bola ke daerah-daerah yang sering dilalui TKI secara ilegal. Bila menemukan TKI ilegal, harus segera diurus agar menjadi legal atau dipulangkan ke daerah asal masing-masing. “Jalur-jalur tikus diawasi dengan benar,” ucapnya.

Selain itu, pemerintah bisa membuka posko di tempat yang diduga terdapat banyak TKI yang tidak memiliki dokumen resmi. “Polanya harus jemput bola,” tuturnya.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

4 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

5 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

6 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

21 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

4 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya