Trilateral Soal Marawi, Tiga Negara Tukar Data Terorisme  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 21 Juni 2017 01:18 WIB

Anggota militer Filipina menunjukkan sabu dan bendera ISIS yang ditemukan selama operasi pembersihan kelompok militan Maute di Marawi, Filipina, 19 Juni 2017. Pasukan militer Filipina menemukan 11 kg sabu di dapur sebuah rumah yang diduga sebagai tempat persembunyian kelompok militan Maute. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Indonesia akan mengikuti pertemuan trilateral dengan Malaysia dan Filipina terkait dengan bentrokan bersenjata di Marawi. Pertemuan yang digelar pada 22 Juni 2017 di Manila ini akan melibatkan kepolisian, militer, dan badan penanggulangan terorisme dari negara masing-masing. Pertemuan ini bakal menjadi ajang tukar informasi intelijen, salah satunya terkait dengan jaringan teroris.

"Kita harus duduk bersama untuk compare notes (membandingkan informasi yang dimiliki masing-masing)," ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal saat jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta, Selasa, 20 Juni 2017.

Menurut Iqbal, pertukaran data juga bisa mengurangi simpang siur informasi. Penyampaian informasi sepihak sempat terjadi, salah satunya saat pemerintah Filipina melaporkan perkembangan penanganan konflik di Marawi, Mindanao. "Saat Filipina menyebut ada WNI tewas atau terlibat kelompok (teroris) tertentu, kami tak bisa mengonfirmasikan," ujarnya.

Pertukaran data itu untuk mendukung ketiga negara mengatasi persoalan terorisme. "Dengan konfirmasi, kita ingin tahu kalau memang (ada keterlibatan) WNI, dia dari jaringan mana," kata Iqbal. "Setiap jaringan ada karakteristik dan kita punya pengalaman luas menghadapi setiap jaringan tersebut."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir memastikan trilateral yang dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi itu akan membahas masalah keamanan pascakrisis Marawi. "Tujuannya membahas situasi keamanan di Marawi, Filipina Selatan dan dampaknya ke kawasan kita," ujar Arrmanatha.

Menurut dia, pertemuan itu sudah diinisiasi Menteri Retno sejak dua pekan lalu. Namun pelaksanaannya tertunda karena kesibukan pemerintah Filipina mengatasi situasi darurat militer di Marawi. "Kita ingin mendapat briefing atau gambaran dari pemerintah Filipina terkait dengan tantangan dan sejauh mana langkah yang diambil. Tentunya Indonesia dan Malaysia juga akan sampaikan pandangan," ucap Arrmanatha.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

18 jam lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

1 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

5 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

6 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

7 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

8 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya