Tito Akan Kirim Tim ke Singapura Terkait Pernyataan Novel

Reporter

Senin, 19 Juni 2017 18:12 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Ketua KPK Agus Rahardjo usai melakukan pertemuan untuk membahas kasus penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, di gedung KPK, Jakarta, 19 Juni 2017. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian segera mengirim timnya ke Singapura untuk mengklarifikasi pernyataan Novel Baswedan, penyidik KPK, di media asing.

Dalam sebuah wawancara di media asing, Novel mengaku curiga ada pihak kepolisian yang terlibat dalam kasus penyerangan terhadap dirinya beberapa waktu lalu. “Kami tanggapi ini tidak over-reactive. Kami akan berusaha kirim tim secepat mungkin untuk menanyakan pada Novel, apakah itu fakta yang ada bukti atau isu kecurigaan,” kata Tito di gedung KPK, Jakarta, Senin, 19 Juni 2017.

Baca: Polri Mengingatkan Novel Baswedan agar Berhati-hati Menyebut Nama

Tito mengatakan siap memproses secara hukum jika benar ada keterlibatan pihak kepolisian dalam peristiwa penyiraman air keras ke wajah Novel. “Tapi, kalau hanya isu, saya selaku pemimpin Polri menyayangkan. Karena berakibat buruk pada image institusi kepolisian dan menimbulkan situasi kurang baik antar institusi Polri dan KPK,” ujarnya.

Menurut Tito, upayanya mengirim tim ke Singapura dan menemui Novel bertujuan agar isu tersebut bisa segera diklarifikasi. Namun dia belum memastikan kapan akan memberangkatkan timnya karena pemeriksaan bergantung pada kesiapan Novel dan KPK. Ia berharap Ketua KPK Agus Rahardjo bisa mendampingi tim menemui Novel.

”Kami akan selalu berkoordinasi dengan Bapak Ketua KPK kalau Novel sudah siap di sana dari segi kesehatan. Kalau didampingi Pak Ketua, KPK lebih bagus,” tuturnya.

Baca: Wawancara Novel Baswedan: Banyak Orang Terlibat Penyiraman Saya

Adapun Agus menyatakan akan mendampingi tim kepolisian untuk menemui Novel Baswedan. Namun, mengenai pemeriksaan, Agus menuturkan, harus mengantongi izin dari dokter yang merawat penyidik senior itu. Sebab, dalam beberapa kesempatan, selain pemeriksaan pun bisa mempengaruhi upaya penyembuhan mata Novel.

”Nanti, kalau kami mau datang ke Singapura, kami akan koordinasi dengan dokternya. Untuk menenangkan Saudara Novel, saya tawarkan saya yang dampingi tim,” kata Agus.

FRISKI RIANA

Video Terkait:
KPK dan Kepolisian Sepakat Kerjasama Usut Kasus Penyerangan Novel Baswedan





Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

43 menit lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

13 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

14 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

20 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya