Wakil Kepala Polda NTB Komisaris Besar Imam Margono menggelar jumpa pers terkait penangkapan tiga tersangka teroris di Bima, Senin 19 Juni 2017. Polisi juga menggelar barang bukti saat penangkapan. Tempo/ABDUL LATIEF APRIAMAN
TEMPO.CO, Mataram - Densus 88 menangkap 3 orang tersangka teroris di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu 17 Juni 2017. Ketiganya diduga telah mempersiapkan aksi pengeboman di Markas Polsek Woha Bima. Mereka juga telah menyiapkan bom rakitan.
"Secara stuktural jaringannya dengan ISIS masih akan kita dalami di pemeriksaan lanjutan." kata Wakil Kepala Polda NTB Komisaris Besar Imam Margono dalam jumpa pers di Mapolda NTB, Senin 19 Juni 2017. Ada dugaan ketiga tersangka memiliki keterkaitan dengan aktivitas ISIS di Marawi, Filipina Selatan.
Para tersangka itu adalah, Kurniawan bin hamzah, (23) yang berperan sebagai pelaku utama perakit bom dan melakukan survey terhadap Mapolsek Woha, Bima. Kemudian, Nasrul hidayat alias Dayat (21) mahasiswa yang bertugas kurir beli H202 cair untuk bahan pembuatan bom. Adapun satu tersangka lainnya, Rasyid Ardisansyah, diketahui sebagai jaringan Penato'i Bima yang sempat bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB) melakukan perampokan di kantor Pos dan Giro Ciputat, Tangerang Selatan, Banten 2012.
Saat penangkapan di tubuh Kurniawan aparat mengamankan bom rakitan aktif, sementara dari penggeledahan di rumah Kurniawan diamankan 24 item barang bukti bahan-bahan merakit bom. "Dari pengakuan tersangka Kurniawan, dia mempelajari ilmu merakit bom dari internet yg dirilis ISIS melalui link group telegram Bahrun Naim." kata Margono.
Barang bukti itu antara lain dua botol air aki, satu tas plastik pupuk urea, satu bungkus amonium nitrat, alat solder, 85 bola lampu hias, tiga buah casing pipa, serta empat buah telepon genggam yang dimodifikasi menjadi switching bom rakitan. Seluruh bahan yang diamankan itu rencananya akan digunakan melakukan teror dalam Bulan Ramadhan ini.
Ketiga tersangka teroris barang bukti saat ini masih diamankan di Mako Brimob Polda NTB, sebelum nantinya akan dibawa ke Jakarta dalam waktu dekat.