SBY Mengaku Tersinggung Partai Demokrat Disebut Mualaf Pancasila

Reporter

Kamis, 15 Juni 2017 22:37 WIB

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato sambutannya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrat di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, 8 Mei 2017. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Malang-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengaku tersinggung partai yang ia pimpin disebut mualaf Pancasila.


Hal itu disampaikan Yudhoyono saat memberi sambutan dalam Safari Ramadan Partai Demokrat di Hotel Santika Premiere, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis petang, 15 Juni 2017. Sambutan dihadiri ratusan kader Partai Demokrat, puluhan anak yatim-piatu, dan unsur pimpinan daerah Kota Malang.

Baca: Demokrat Pastikan Tak Kirim Wakil ke Pansus Angket KPK

Turut menyaksikan Ani Yudhoyono, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Jawa Timur yang juga Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

SBY menyebut pidatonya sebagai Refleksi Ramadan dari perjalanan hari keempat Safari Ramadan di Pulau Jawa, yang mengambil tema pokok dari sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Topik saya ini berkaitan dengan agenda pemerintah yang sekarang ini gencar melakukan sosialisasi Pancasila. Kami akan masuk dalam konteks itu dengan titik berat pada apa yang mesti dijalankan,” kata Yudhoyono di awal pidatonya.

Simak: Partai Demokrat Akan Gelar Acara Keliling Nusantara

Presiden Keenam Republik Indonesia itu menyatakan Partai Demokrat melihat dan mengetahui niat baik pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sedang gencar-gencarnya mengupayakan pemantapan dan penguatan nilai-nilai Pancasila. Demokrat mendukung niat baik tersebut sepanjang tujuannya tidak menyimpang dan menjadi sekadar kepentingan politik atau bahkan tidak terjadi penyimpangan nilai-nilai Pancasila.

“Sepanjang Pancasila sesuai dengan apa yang diyakini oleh Demokrat, maka kami Demokrat mendukung upaya baik dari pemerintah tersebut,” kata dia.

Namun Yudhoyono mengingatkan dan memberi sindiran bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari jauh lebih penting ketimbang dipahami secara simbolik. Pancasila, kata SBY, tidak melulu tercetak di kaus, spanduk, dan terletak dalam ikatan kepala. Pancasila ada di dalam hati dan pikiran, serta harus dijalankan. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara jauh lebih penting daripada teori Pancasila itu sendiri.

Lihat: Rakernas Partai Demokrat, SBY dan AHY Bikin Petisi Anti-Hoax

Menurut SBY, Pancasila bukanlah sesuatu yang baru bagi Partai Demokrat karena kebinekaan atau kemajemukan bangsa Indonesia adalah pilar atau sendi kehidupan Partai Demokrat sejak berdiri 9 September 2001 yang dicantumkan dalam Manifesto Partai Demokrat, yaitu nasionalis-religius. Manifesto atau konstitusi ini harus dibaca satu napas, tidak dipisahkan.

“Sejak partai kami berdiri, Pancasila sudah ditetapkan sebagai dasar atau asas partai yang tidak akan pernah digantikan oleh asas apa pun. Karena itu, saya secara pribadi tersinggung seolah-olah Partai Demokrat new comer terkait pemahaman dan pelaksanaan Pancasila,” kata Yudhoyono, yang disambut tepuk tangan meriah oleh hadirin.

Baca juga: SBY Ingatkan Pemerintah Tak Kendor Atasi Kemiskinan

SBY menegaskan dirinya pribadi bukan anak baru dalam memperjuangkan Pancasila dan kebinekaan. Ia mengaku konsisten menjalankan nilai-nilai Pancasila selama 30 tahun mengabdi sebagai prajurit TNI dan 15 tahun berkiprah di pemerintahan baik sebagai menteri maupun presiden selama dua periode.

Jadi, SBY menekankan, “Jangan dibilang kami tidak kenal Pancasila dan kebinekaan, apalagi disebut mualaf Pancasila.” Penegasan serupa juga disampaikan SBY saat bersafari Ramadan di Cirebon, Senin, 12 Juni, dan Semarang, Selasa, 13 Juni lalu.

Seusai memberikan sambutan, SBY memberikan bantuan secara simbolis belasan anak yang mewakili 500 anak dari 12 panti asuhan. Sehabis itu acara dilanjutkan dengan berdoa, lalu berbuka puasa dan melaksanakan salat Magrib berjamaah.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

54 hari lalu

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

23 Februari 2024

Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda ke warga ketika berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

9 Februari 2024

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

Penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa sangat menginspiras

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

Bambang Soesatyo apresiasi kader FLPPI yang berkomitmen menjaga dan membela pancasila.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Baca Selengkapnya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

17 Januari 2024

Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

14 Januari 2024

Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

Mahfud Md berharap masyarakat tidak jauh kepada pikiran yang ingin mengganti ideologi Indonesia itu.

Baca Selengkapnya

FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

1 Januari 2024

FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

Perubahan PPKn menjadi Pendidikan Pancasila dimulai pada Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

18 Desember 2023

Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

Ketahui makna dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berikut ini. Maknanya mendalam dan sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

13 Desember 2023

Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

Dua penyandang siswa disabilitas bacakan Pancasila di atas panggung lalu Heru Budi berikan hadiah

Baca Selengkapnya