Hasyim Muzadi: PBNU Tidak Akan Campuri Konflik PKB

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 10:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) KH Hasyim Muzadi mengatakan pihaknya tidak akan mencampuri persoalan yang terjadi di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Baik PKB Alwi Shihab maupun PKB versi Matori Abdul Jalil. Pada kesempatan itu, Muzadi mengingatkan seluruh warga NU di Indonesia, untuk tidak turut serta dalam konflik internal parpol. ”PBNU secara moral punya kewajiban untuk membatu, karena dia yang melahirkan PKB. Secara institusional PBNU bukan lembaga pemutus masalah-masalah yang ada di PKB, karena secara struktural kita sudah pisah. Jadi [PB NU] tidak bisa memutuskan masalah [PKB],” ujarnya seusai menghadiri Halal Bihalal NU di Jakarta, Minggu (13/1) siang. Menurut dia, problem utama di tubuh PKB sebenarnya merupakan problem leadership dan bukan problem visioner atau substansi politik. Watak PKB yang Islam Nasionalis, katanya, berbeda dengan Islam Liberal dan Islam Fundamental. ”Pandangan ini harus diselamatkan untuk menyelesaikan masalah-masalah leadership tanpa harus mengacak-acak intitusi itu,” papar dia. Dikatakan, Persoalan perebutan ketua umum PKB tak berkaitan dengan masalah keumatan dan kebangsaan. Menurutnya, kendala pertama dari pihak Matori yang sulit untuk independen karena telah menjadi bagian banyak kepentingan. Sementara itu di pihak bekas presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) belum mau membuka koridor ke pihak Matori karena masih bicara soal hak dan dukungan. ”Mereka masih sukar diajak diajak bicara tentang kebijaksanaan,” katanya. Selain itu, topik perdebatan yang digunakan dalam pertikaian merupakan tema yang sebenarnya tidak perlu. Dia mencontohkan perdebatan kubu SI (Sidang Istimewa) dan non-SI. ”Kalau tema itu yang diangkat tentu akan terdapat polarisasi bukan hanya antara Alwi dengan Matori, tetapi bahkan institusi pemerintah itu sendiri yang merasa terusik dengan tema-tema seperti itu,” tandasnya. Dia megatakan pihaknya tidak dapat memasuki wilayah kekuasaan parpol karena sudah bukan wewenang NU. Untuk itu, pendekatan NU untuk menyelenggarakan islah bukan dengan keputusan formal hitam di atas putih, namun melalui pendekatan konsultasi kader. Sebab apabila terdapat keputusan PBNU mengenai PKB, maka dikhawatirkan akan terjadi konflik kepentingan. “Ini sangat berbahaya dan harus dicegah,” tegas dia. Ditambahkan, pihaknya berharap agar pemerintah dapat menjaga eksistensi PKB meskipun terjadi problem leadership. Menanggapi konflik PKB, dia menolak anggapan konflik di kedua kubu PKB itu membuat kerugian institusi PBNU. ”Ah enggak, cuma membuat kita terheran-heran,” katanya yang langsung disambut derai tawa para undangan. (Jhonny Sitorus-Tempo News Room)

Berita terkait

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

5 menit lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

6 menit lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

12 menit lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

17 menit lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

17 menit lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

18 menit lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

18 menit lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Rating Film Thor: Love and Thunder Mandek di 76%, Chris Hemsworth Salahkan Dirinya

19 menit lalu

Rating Film Thor: Love and Thunder Mandek di 76%, Chris Hemsworth Salahkan Dirinya

Penyesalan Chris Hemsworth akan perannya sebagai Thor dalam film Thor: Love and Thunder dan projek mendatang yang akan ia bintangi.

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

21 menit lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

38 menit lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya