Antisipasi Teror Polisi Saat Mudik, Polri Gunakan Body System

Reporter

Senin, 12 Juni 2017 17:17 WIB

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian meninjau kesiapan Jalan toll Brexit. TEMPO/Muhammad Irsyam Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian menginstruksikan petugas yang mengamankan arus mudik 2017 tetap waspada dari serangan teror terhadap anggota kepolisian. Polri akan menerapkan body system untuk mengantisipasi kemungkinan itu.

"Yang jelas Polri tetap waspada, kami akan terapkan body system. Jadi anggota-anggota yang berjaga ini mereka juga di-backup oleh anggota bersenjata, termasuk brimob juga diturunkan," kata Tito saat ditemui di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 12 Juni 2017.

Selain pengerahan bantuan anggota bersenjata, Tito mengatakan juga menginstruksikan agar tiap anggota yang mengamankan tetap melengkapi diri dengan senjata jika punya. "Yang punya baju anti peluru bawa juga lengkapi masing-masing," kata dia.

Baca: Polda Metro Siagakan 2.000 Personel Hadapi Arus Mudik

Polri akan menurunkan 167. 146 personel gabungan bersama TNI untuk mengamankan arus mudik dan arus balik pada Hari Raya Idul Fitri 2017. Dalam operasi Ramadniya 2017, para petugas akan ditempatkan di lokasi-lokasi rawan, mulai dari terminal, stasiun, hingga posko-posko di pinggir jalan.

Pertimbangan untuk menerapkan body system ini karena dalam beberapa aksi teror terakhir, anggota kepolisian kerap menjadi target. Pada bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, tiga anggota Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya menjadi korban. Saat itu, mereka sedang menjaga aksi pawai obor menyambut bulan Ramadan.

Kapolri memprediksi puncak arus mudik akan dimulai pada 19 Juni 2017. Pada tanggal itu, anak sekolah sudah mulai libur. Tito menyarankan agar masyarakat tidak melaksanakan mudik secara serentak.


Baca: Mudik, Warga Jakarta Bisa Titip Kendaraan di Kantor Polisi


"Saya sarankan kita minta agar bertahap pulang, jangan berbondong-bondong tanggal 23 dan 24 Juni," kata dia.

Hari ini, Polri menggelar rapat koordinasi Operasi Ramadnya 2017 bersama sejumlah kementerian. Mulai dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan informatika, hadir dalam rapat tersebut.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

17 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

19 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

2 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

3 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya