TEMPO.CO, Kendari - Tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menyebabkan sejumlah maskapai penerbangan batal mendarat di Bandar Udara Haluoleo pada Senin 12 Juni 2017. Curah hujan yang tinggi menimbulkan kumpulan kabut yang tebal, sehingga visibility penerbangan di bawah standar minimum.
"Kondisi tebalnya kabut menyebabkan terbatasnya jarak pandang, karena lokasi Bandara Haluoleo berada di area perbukitan," ujar Kepala Bandara Rudi Richardo kepada Tempo Senin, 12 Juni 2017 mengenai beberapa jadwal maskapai penerbangan yang tak bisa mendarat di bandara ini.
Rudi menyebutkan saat ini hingga pukul 13.00 Wita penerbangan yang harus dibatalkan pendaratannya di Bandar Udara Haluoleo yaitu Lion Air (JT 726) rute Jakarta ke Kendari. Pesawat tersebut harus divert atau dialihkan untuk mendarat di Makassar.
Sedangkan, untuk penerbangan pesawat Garuda Indonesia (GA 604) rute Makassar ke Kendari harus kembali ke Makassar atau return to based. Sementara, penerbangan dengan pesawat Sriwijaya (SJ 560) rute Makassar ke Kendari juga harus kembali ke Makassar.
Ungkap Rudi, saat ini telah disiapkan lahan untuk Instrument Landing System (ILS). ILS merupakan suatu instrumen elektronika yang memberikan panduan bagi pilot melakuan pendaratan pesawat udara, tepat pada centre line (garis tengah) runway dan dengan sudut pendaratan yang tepat.
Termasuk jarak pesawat terhadap area pendaratan (touchdown zone), pada runway termasuk mengatur posisi atas bawah pesawat, sehingga dapat landing pada sudut ± 3° terhadap landasan. "Dan mudah-mudahan pada kesempatan berikutnya langsung dapat dipasang peralatan ILS yang dimaksud," kata dia.
Data update peringatan dini cuaca BMKG Sultra tanggal 12 Juni dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00 wilayah yakni 10 daerah memang diguyur hujan lebat dan meluas hingga ke wilayah kepulaun yakni Buton Selatan, Kolaka, Konawe Utara dan Bombana.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
14 jam lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.