TEMPO Interaktif, Blora:Pemerintah Kabupaten Blora menutup penambang pasir sedot pasir dengan mesin di aliran Bengawan Solo. Penambangan itu marak di Kecamatan Cepu, menyusul ancaman longsor di pinggiran sungai karena banyak pemukiman penduduk.Keputusan itu mempertimbangkan penambang pasir sedot mesin belum berizin sekaligus peraturan daerah yang mengaturnya. Ada ancaman bahaya longsor dan dampak keseimbangan antara pemasukan retribusi dengan bahaya lingkungan yang ditimbulkan."Hasil rapat yang telah kami terima, hasilnya, penambangpasir sedot mesin tidak berizin. Jadi, akan kita tutup,"tegas Camat Cepu, Slamet Wiryanto, yang ditemui Tempo di kantornya di Cepu, Jumat.Menurut Slamet, Kantor Kecamatan Cepu tidak tahu menahu. Memang ada koordinasi berupa retribusi antara pengusaha pasir sedot mesin dengan Dinas Pendapatan Daerah di Blora. Hanya, setelah rapat digelar, retribusi itu nilainya kecil.Penambangan pasir yang berlebihan ini berdampak padaancaman longsor tebing di aliran Bengawan Solo. Apalagi,di sepanjang tebing sungai yang disedot pasirnya hinggasekarang belum diplengseng (dibangun permanen). Anggota DPRD Blora, Singgih Hartono, mengatakan sedot pasir dengan mesin berbahaya untuk lingkungan. "Pilihannya harus ditutup," katanya.Sujatmiko
Pemilihan Kepala Daerah | PilkadaPembalakan Liar | Ilegal LoggingProyek InfrastrukturJalan RusakPesangon DPRDDemonstrasiPertambanganPengangguran
Berita terkait
Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat
1 hari lalu
Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.
Baca SelengkapnyaLPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan
4 hari lalu
Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem
5 hari lalu
Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina
5 hari lalu
Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
6 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaHari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir
7 hari lalu
Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/
Baca Selengkapnya10 Jalan Raya Terpanjang di Dunia, Mencapai 48.000 Kilometer
9 hari lalu
Berikut ini deretan jalan raya terpanjang di dunia, ada yang membentang hingga puluhan ribu kilometer. Adakah di Indonesia?
Baca Selengkapnya10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah
9 hari lalu
Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
12 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
12 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaRekomendasi
