Mantan Milisi Moro Asli WNI Ini Cerita tentang Marawi

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 8 Juni 2017 10:04 WIB

Nasir Abbas. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan separatisme di Marawi, Filipina selatan telah ada sejak 1970-an. Kala itu, mereka yang tergabung dalam Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) sudah mengangkat senjata melawan pemerintah Filipina. Latar belakang itulah yang membuat paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mudah berkembang di sana.

"Apalagi sejak ada negosiasi yang terjadi antara MNLF dan pemerintah Filipina. Mereka yang tak sepakat lantas bergabung ke ISIS," kata Nasir Abbas, mantan kombatan Jamaah Islamiyah, kepada Tempo, Rabu, 7 Juni 2017.

Baca: Militer Filipina Serbu ISIS di Marawi, Polri: Perketat Perbatasan


Nasir Abbas menjelaskan, kelompok itu menganggap paham ISIS lebih masuk akal untuk menegakkan negara Islam di Filipina. Ditambah lagi, aparat militer Filipina telah memojokkan kamp mereka yang berada di Tawi-tawi. "Akhirnya mereka bergabung dengan ISIS yang memiliki kamp lebih mapan di Mindanao," ungkap Nasir.


Menurut mantan anggota Front Pembebasan Islam Moro (MILF) Filipina, Ali Fauzi, kelompok teroris di Filipina selatan pernah kuat pada 2004. Namun gerakan ini kemudian melemah karena perpecahan internal. MILF dianggap cenderung pro-pemerintah, sehingga muncul sayap Maute yang dipelopori kakak-adik Umar Maute dan Abdullah Maute.

Baca juga: Antisipasi ISIS di Asia Tenggara, Kemenhan Akan Lakukan Ini


Kubu Maute inilah yang kemudian bergabung dengan MNLF dan Abu Sayyaf, yang punya jaringan global. Gabungan kelompok bersenjata ini lalu berupaya menguasai Marawi. “Hadir jaringan global dan didukung ISIS, jadi menguat lagi,” katan Ali saat ditemui Tempo di Lamongan, kemarin.

Mantan kepala instruktur perakitan bom Jamaah Islamiyah wilayah Jawa Timur itu pernah mendirikan kamp pelatihan militer MILF di Mindanao, Filipina, bersama Abdul Matin dan Umar Patek pada 2002. Dua tahun kemudian, dia ditangkap polisi Filipina dan selanjutnya dipulangkan ke Indonesia pada 2006.


Suburnya gerakan radikal di Marawi, Filipina selatan juga dipengaruhi oleh peredaran senjata api yang relatif bebas. “Senjata bisa dari mana-mana,” kata Ali. Adik kandung terpidana mati bom Bali, Amrozi, dan terpidana seumur hidup, Ali Imron, itu menyebutkan hampir semua keluarga di sana memiliki senjata baik laras pendek maupun laras panjang. "Jadi, bisa dibayangkan jika dalam sebuah negara ada komunitas tertentu di sebuah kota yang warganya punya banyak senjata."


Advertising
Advertising

NINIS CHAIRUNNISA | SUJATMIKO

Berita terkait

ISIS Pelaku Pengeboman dalam Misa di Filipina, Balasan Atas Tewasnya Pimpinannya?

4 Desember 2023

ISIS Pelaku Pengeboman dalam Misa di Filipina, Balasan Atas Tewasnya Pimpinannya?

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom dalam misa di Marawi, Filipina selatan, beberapa jam setelah pimpinan Dawlah Islamiya-Maute tewas.

Baca Selengkapnya

Ledakan saat Misa di Universitas Filipina Selatan, 3 Orang Tewas

3 Desember 2023

Ledakan saat Misa di Universitas Filipina Selatan, 3 Orang Tewas

Sebuah ledakan terjadi di gimnasium universitas di Filipina selatan saat Misa Katolik, menewaskan sedikitnya tiga orang

Baca Selengkapnya

Densus 88 Olah TKP Terduga Teroris, Radius 20 Meter Ditutup

18 Mei 2019

Densus 88 Olah TKP Terduga Teroris, Radius 20 Meter Ditutup

Densus 88 Antiteror bersama Polres Bogor melakukan olah TKP di lokasi penangkapan terduga teroris jaringan ISIS Endang alias Abu Rafi di Cibinong.

Baca Selengkapnya

7 Fakta tentang Abu Dar, Pemimpin ISIS Filipina

15 April 2019

7 Fakta tentang Abu Dar, Pemimpin ISIS Filipina

Berikut 7 fakta tentang pemimpin ISIS Filipina, Abu Dar yang terlibat dalam serangan berdarah menguasai Marawi tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Filipina Resmi Umumkan Pemimpin ISIS Abu Dar Tewas

15 April 2019

Filipina Resmi Umumkan Pemimpin ISIS Abu Dar Tewas

Filipina resmi mengumumkan tentang kematian pemimpin ISIS Abu Dar dalam operasi militer di kota Tuburan, Marawi, provinsi Lanao del Sur.

Baca Selengkapnya

Algojo ISIS Asal Indonesia Tewas oleh Peluru Tank di Suriah

13 Februari 2019

Algojo ISIS Asal Indonesia Tewas oleh Peluru Tank di Suriah

Milisi ISIS asal Indonesia yang muncul di video propaganda eksekusi seorang sandera dikabarkan tewas di Suriah pada Januari.

Baca Selengkapnya

Pemberontakan Marawi, Duterte Berterima Kasih pada Israel

4 September 2018

Pemberontakan Marawi, Duterte Berterima Kasih pada Israel

Presiden Duterte mengucapkan terima kasih atas bantuan Israel dalam mengakhiri pemberontakan di kota Marawi yang terjadi hampir 5 bulan.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Putuskan Jamaah Ansharut Daulah Bubar

31 Juli 2018

Pengadilan Putuskan Jamaah Ansharut Daulah Bubar

Keputusan hakim terhadap Jamaah Ansharut Daulah didasarkan atas Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidara Terorisme.

Baca Selengkapnya

Polisi akan Cek Informasi Tewasnya Bahrun Naim di Suriah

7 Juli 2018

Polisi akan Cek Informasi Tewasnya Bahrun Naim di Suriah

Pimpinan ISIS Indonesia Bahrun Naim dikabarkan tewas oleh serangan drone Amerika Serikat di Suriah sebelum Ramadan.

Baca Selengkapnya

Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

23 Mei 2018

Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

Sidney Jones memprediksi aksi bom Surabaya yang melibatkan anak-anak merupakan kasus tunggal dan diharapkan tak terjadi lagi.

Baca Selengkapnya