Jokowi Lantik Tim UKP PIP, Din Syamsuddin Menanggapi  

Reporter

Kamis, 8 Juni 2017 07:01 WIB

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin memimpin rapat pleno XII dengan Organisasi Masyarakat Islam, Pengurus Besar Nahdlathul Ulama dan PP Muhammadiyah, di Gedung MUI, Jakarta, 9 November 2016. Dewan Pertimbangan MUI menyatakan menyesalkan ucapan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas dugaan penistaan agama yang kemudian pemicu Aksi Damai 4 November, sehingga berpotensi menciptakan kegaduhan sosial dan politik yang dapat mengganggu stabilitas nasional. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mendukung langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membentuk tim pengarah Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP PIP).

Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, yang urung menjadi tim UKP PIP, dilantik Presiden Jokowi di Istana, Rabu pagi, 7 Juni 2017. Din, yang punya nama lengkap Muhammad Syirajuddin Syamsuddin, mengungkapkan permasalahan karut-marut terjadi karena bangsa meninggalkan Pancasila. “Lembaga ini penting, Pancasila jangan hanya di kata-kata, tapi juga perbuatan,” ujar Din di gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Juni 2017.

Baca juga:
Din Syamsuddin Urung Jadi Pengarah Pembinaan Ideologi Pancasila

Presiden Joko Widodo melantik tim pengarah UKP PIP di Istana, Rabu, 7 Juni 2017. Sembilan anggota Dewan Pengarah UKP PIP yang dilantik Jokowi adalah Presiden Indonesia ke-5, Megawati Sukarnoputri; Wakil Presiden ke-6, Jendral TNI (Purn) Try Sutrisno; mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Muhammad Mahfud Md.; mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif; Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin; serta Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Berikutnya, ada mantan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Pendeta Andreas Anangguru Yewangoe; Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya; dan Ketua Umum Majelis Buddhayana Indonesia sekaligus CEO Garudafood Group, Sudhamek.

Baca pula:
Din Syamsuddin: Kalau Ahok Lepas, Saya Pimpin Perlawanan

Menurut Din, bangsa Indonesia seharusnya menganut sistem ekonomi berdasarkan Pancasila, yakni “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Sesuai dengan pesan dari UUD 1945 Pasal 23. “Tapi tidak dilaksanakan, justru kita menjalankan sistem ekonomi kapitalistik,” katanya.

Sistem politik, kata Din, mengalami gonjang-ganjing karena bertentangan dengan sila keempat Pancasila. Permasalahan muncul karena cara mengamalkan Pancasila yang tidak benar. Lembaga UKP PIP bentukan Jokowi ini sangat penting untuk merevitalisasi makna Pancasila di sekolah dan keluarga. “Saat ini ada saling klaim, kamilah yang Pancasilais, sebelah sana yang tidak Pancasilais, hal ini tidak mengamalkan Pancasila itu sendiri,” katanya.

Silakan baca:
Din Syamsudin Sebut Pertemuan Luhut dan Ma‘ruf Tidak Elok

Terakhir, menurut Din Syamsuddin, Pancasila jangan dijauhkan dari agama. Pancasila itu sila pertamanya Ketuhanan Yang Maha Esa. Undang-Undang Dasar 1945 juga mengakui agama yang dianut mayoritas rakyat. “Pasal 29 UUD 1946, tahu nggak ayat satunya, Negara Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujarnya.

IRSYAN HASYIM | S. DIAN ANDRYANTO



Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

15 menit lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

6 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

10 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

12 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

13 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya